Senin 17 Apr 2023 18:51 WIB

Kapolri Lepas 148.261 Personel Amankan Pelaksanaan Mudik pada Operasi Ketupat

Kapolri meminta seluruh personel melakukan pendekatan secara humanis ke masyarakat.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Sejumlah Anggota Polri saat mengikuti Apel Operasi Ketupat 2023 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023). Operasi Ketupat 2023 yang dimulai pada 17 April 2023 hingga 1 Mei 2023 tersebut melibatkan 148.261 personel gabungan dan 2.694 posko mudik disiapkan di seluruh wilayah Indonesia.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah Anggota Polri saat mengikuti Apel Operasi Ketupat 2023 di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Senin (17/4/2023). Operasi Ketupat 2023 yang dimulai pada 17 April 2023 hingga 1 Mei 2023 tersebut melibatkan 148.261 personel gabungan dan 2.694 posko mudik disiapkan di seluruh wilayah Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat 2023 di kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat, Senin (17/4/2023). Dalam kesempatan itu Kapolri Listyo Sigit Prabowo melepas 148.261 personel untuk memastikan keamanan dan menyamanan yang mau melaksanakan mudik.

"Apel ini bentuk pengecekan akhir persiapan Operasi Ketupat. Ini wujud nyata sinergitas Polri, TNI, Kementerian/Lembaga terkait untuk pengamanan mudik Idul Fitri,” ujar Kapolri, saat memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2023, Senin (17/4/2023).

Baca Juga

Menurut Kapolri Listyo Sigit Prabowo ratusan ribu personel gabungan tersebut akan disebar ke brebagai wilayah. Nantinya mereka akan mengisi sebanyak 2.787 pos. Terdiri dari 1.875 pos pengamanan (Pospam) yang befungsi untuk pengamanan untuk pusat informasi, pengaturan dan rekayasa arus lalu lintas. Juga untuk memastikan keamanan maupun ketertiban pada objek wisata, pusat perbelanjaan dan pusat keramaian lainnya.

Kemudian sebanyak 713 pos pelayanan (Posyan) yang berfungsi untuk menjadi tempat istirahat pengemudi, manajemen rest area,pelayanan kesehatan, pemberian takjil gratis dan berbagai layanan lainnya. Lalu sebanyak 217 pos terpadu yang berfungsi untuk pusat operasi secara integrasi bersama stakaholder terkait dan dilengkapi dengan command center terpadu.

“Nantinya NTMC akan menjadi posko terpusat, sehingga kondisi di lapangan bisa dikendalikan dengan baik,” kata Listyo Sigit.

Dalam sambutannya, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan seluruh pihak yang terlibat untuk bekerja keras memastikan keamanan para pemudik. Mengingat diprediksikan jumlah pemudik tahun ini akan meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya. Bahkan jumlah pemudik tahun ini diprediksi 123,8 juta. Jumlah tersebut meningkat sebesar 44,5 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 85 juta pemudik.

“Bapak Presiden sudah menekankan bahwa hati-hati lompatan besar masyarakat mudik. Artinya, ada kenaikan 44,5 persen yang harus dikalkulasikan dengan baik,” ujar Kapolri.

Kemudian dalam amanatnya, Kapolri meminta agar seluruh personel melakukan pendekatan secara humanis kepada masyarakat. Seluruh anggota Operasi Ketupat juga diminta untuk menetapkan buddy system dan memedomani SOP. Sehingga para personel dapat memberikan pelayanan terbaik sesuai harapan masyarakat.

Selanjutnya, Polri memastikan ketersediaan perlengkapan pribadi, sarana prasarana dan berbagai fasilitas penunjang lainnya pada setiap pos pengamanan, pos pelayanan maupun pos terpadu. Sehingga dengan demikian pelaksanaan operasi ini bisa dilakukan secara optimal.

“Perkuat inergitas dan soliditas antara petugas pengamanan maupun stakeholeder terkait. Karena hal itu merupakan kunci keberhasilan Operasi Ketupat 2023,” tegas Jenderal Listyo Sigit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement