Senin 17 Apr 2023 19:03 WIB

Lebaran 2023, Kemenkeu Proyeksi Perputaran Uang Beredar Meningkat 15 Persen

Dampak perputaran uang selama momen Ramadan akan signifikan di kuartal II 2023.

Rep: Novita Intan/ Red: Lida Puspaningtyas
Pegawai menghitung uang tunai di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (13/4/2023). Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp 195 triliun untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, jumlah tersebut meningkat 8 persen. BI optimistis peredaran uang tunai mencapai 95 persen saat Ramadhan dan Lebaran 2023 seiring puncak peredaran mendekati keberangkatan pemudik yang bersamaan dengan cairnya Tunjangan Hari Raya (THR).
Foto: Republika/Prayogi
Pegawai menghitung uang tunai di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (13/4/2023). Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp 195 triliun untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini, jumlah tersebut meningkat 8 persen. BI optimistis peredaran uang tunai mencapai 95 persen saat Ramadhan dan Lebaran 2023 seiring puncak peredaran mendekati keberangkatan pemudik yang bersamaan dengan cairnya Tunjangan Hari Raya (THR).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memproyeksikan perputaran uang kartal periode Lebaran 2023 mencapai 10 persen hingga 15 persen. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah pemudik pada tahun ini.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah memperkirakan jumlah pemudik pada tahun ini sebanyak 120 juta orang. Adapun prediksi ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebanyak 85 juta orang.

Baca Juga

“Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik lebih dari 120 juta orang tahun ini, ini sangat tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 85 juta pemudik. Biasanya perputaran uang kartal itu, periode lebaran meningkat tajam 10 - 15 persen,” ujarnya konferensi pers APBN KiTA secara daring, Senin (17/4/2023).

Febrio menyebut, ramainya jumlah pemudik pada tahun ini dikarenakan kasus covid-19 di Indonesia mulai terkendali serta didukung proses vaksinasi yang sangat baik. Hal tersebut menjadi momentum yang baik untuk mendorong perekonomian di daerah-daerah.

“Kita melihat sebagai potensi momentum pertumbuhan ekonomi di daerah juga akan meningkat biasanya selama bulan Ramadan dan libur lebaran," ucapnya.

Menurut Febrio, dampak perputaran uang selama momen Ramadan akan signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023.

“Memang ini kita melihat sebagai potensi pertumbuhan ekonomi di daerah. Juga akan cukup meningkat selama bulan Ramadhan dan libur lebaran. Nah ini akan terlihat cukup kuat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua, karena ini sudah masuk kuartal kedua,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement