REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memproyeksikan perputaran uang kartal periode Lebaran 2023 mencapai 10 persen hingga 15 persen. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah pemudik pada tahun ini.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah memperkirakan jumlah pemudik pada tahun ini sebanyak 120 juta orang. Adapun prediksi ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebanyak 85 juta orang.
“Kemenhub memperkirakan jumlah pemudik lebih dari 120 juta orang tahun ini, ini sangat tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 85 juta pemudik. Biasanya perputaran uang kartal itu, periode lebaran meningkat tajam 10 - 15 persen,” ujarnya konferensi pers APBN KiTA secara daring, Senin (17/4/2023).
Febrio menyebut, ramainya jumlah pemudik pada tahun ini dikarenakan kasus covid-19 di Indonesia mulai terkendali serta didukung proses vaksinasi yang sangat baik. Hal tersebut menjadi momentum yang baik untuk mendorong perekonomian di daerah-daerah.
“Kita melihat sebagai potensi momentum pertumbuhan ekonomi di daerah juga akan meningkat biasanya selama bulan Ramadan dan libur lebaran," ucapnya.
Menurut Febrio, dampak perputaran uang selama momen Ramadan akan signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023.
“Memang ini kita melihat sebagai potensi pertumbuhan ekonomi di daerah. Juga akan cukup meningkat selama bulan Ramadhan dan libur lebaran. Nah ini akan terlihat cukup kuat pertumbuhan ekonomi kuartal kedua, karena ini sudah masuk kuartal kedua,” ucapnya.