Senin 17 Apr 2023 19:14 WIB

Tips Mudik Aman dan Nyaman agar Puasa Tetap Lancar

Sebagian umat Islam kini sudah mulai berangkat mudik.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Partner
.
Foto: network /Shelbi Asrianti
.

Ilustrasi keluarga siap berangkat mudik. (Dok Pegipegi)
Ilustrasi keluarga siap berangkat mudik. (Dok Pegipegi)

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian Muslim yang akan merayakan Idul Fitri telah melakukan mudik dengan berbagai moda transportasi. Kementerian Perhubungan memperkirakan sebanyak 123,8 juta orang akan melakukan perjalanan selama periode Lebaran 2023.

Aktivitas mudik tentunya membutuhkan persiapan matang karena para pemudik melakukan perjalanan jauh dengan barang bawaan yang tidak sedikit. Agar mudik aman dan nyaman, juga kualitas puasa tetap terjaga meski sedang dalam perjalanan mudik, berikut tips dari Pegipegi.

- Packing saat Malam Hari

Pada saat mudik, seseorang menghabiskan waktu yang cukup lama di kampung halaman. Artinya, diperlukan barang bawaan yang tidak sedikit, belum lagi oleh-oleh untuk keluarga. Packing memerlukan tenaga dan ketelitian ekstra sehingga bawaan bisa lebih rapi dan mudah dibawa saat perjalanan. Packing sebaiknya dilakukan saat malam hari setelah berbuka, ketika sudah punya tenaga lebih.

- Menu sahur sehat dan porsi cukup

Sebelum melakukan perjalanan, pastikan tidak melewatkan makan sahur. Mudik membutuhkan energi, karena biasanya sarana transportasi umum sangat padat dan harus berjibaku dengan pemudik lain. Maka dari itu, pastikan mengonsumsi makanan sehat dan porsi yang cukup agar mempunyai tenaga.

- Konsumsi multivitamin

Terkadang, makanan sehat saja belum cukup. Jika perlu, tambahkan asupan multivitamin sebagai cadangan energi saat mudik. Kaum hawa bisa memilih multivitamin yang mengandung asam folat dan zat besi, sedangkan pria disarankan mengonsumsi suplemen yang kaya vitamin dan mineral.

- Berangkat di malam hari

Jika perjalanan berlangsung cukup panjang, sebaiknya berangkat mudik di malam hari. Perjalanan di malam hari memungkinkan pemudik untuk bisa beristirahat secara optimal (jika tak menyetir). Ditambah lagi, bisa bebas makan dan minum selama perjalanan sehingga puasa tidak terganggu.

- Gunakan pakaian yang nyaman

Jika mudik, gunakanlah pakaian yang nyaman. Jangan menggunakan pakaian yang terlalu tebal dan panas. Gunakan pakaian yang sedikit longgar agar bisa bergerak bebas. Pastikan juga membawa jaket atau selimut untuk mengatasi hawa dingin di kendaraan.

- Isi daya ponsel hingga penuh

Sebelum mudik, pastikan sudah mengisi daya baterai ponsel hingga penuh. Hal ini agar memudahkan berkomunikasi dengan keluarga selama perjalanan. Gunakan ponsel untuk hal yang penting saja agar baterai lebih hemat.

- Bawa camilan dan makanan cadangan

Jika perjalanan akan bertemu dengan waktu buka atau sahur, pastikan membawa makanan cadangan dan camilan. Apalagi, jika mudik bersama anak-anak. Camilan dan makanan cadangan wajib tersedia, terutama jika ternyata pemudik terpaksa harus membatalkan puasa karena situasi mudik yang berat. Sebelum berangkat mudik, sebaiknya cukup istirahat agar tetap bugar selama perjalanan.

sumber : https://senandika.republika.co.id/posts/211658/tips-mudik-aman-dan-nyaman-agar-puasa-tetap-lancar
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement