REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Presiden Iran Ibrahim Raisi mengundang Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud ke Teheran. Undangan ini menyusul perdamaian yang dicapai dua negara rival tersebut yang dimediasi Cina di Beijing, 10 Maret 2023.
‘’Presiden Iran (Ibrahim Raisi) telah mengirimkan undangan ke Raja Saudi sebagai balasan undangan Raja kepada Presiden ke Riyadh,’’ kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani dalam konferensi pers, Senin (17/4/2023).
Delegasi teknis kedua negara saling berkunjung untuk mempersiapkan pembukaan kembali kedubes mereka. Kantor berita semi resmi Iran, Tasnim, melaporkan, Teheran kembali menjalankan misi diplomatik di Riyadh pada 9 Mei 2023 mendatang.
Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada 2016. Kedua negara juga terlibat dalam konflik proksi. Mereka mendukung pihak berbeda dalam pertikaian. Di Suriah misalnya, Iran mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Sedangkan Saudi bersama negara-negara Barat mendukung kelompok oposisi yang menentang Assad. Di Yaman, Iran memberikan sokongan pada kelompok Houthi, Saudi mendukung pemerintahan Yaman. Menyusul perdamaian keduanya, perdamaian lain terwujud.