Ahad 23 Apr 2023 17:40 WIB

Linguistik Forensik Punya Peran Penting di Bidang Hukum

Lingkup linguistik forensik tak cuma kasus di media digital, tapi juga plagiarisme.

Red: Fuji Pratiwi
Linguistik forensik (Ilustrasi). Linguistik forensik yang merupakan persilangan antara bahasa, kejahatan, dan hukum yang melibatkan aparat penegak hukum, urusan pengadilan, legislasi, perseteruan di pengadilan membuat perkara hukum yang ditimbulkan oleh bahasa dapat lebih mudah ditangani.
Foto: Stylist
Linguistik forensik (Ilustrasi). Linguistik forensik yang merupakan persilangan antara bahasa, kejahatan, dan hukum yang melibatkan aparat penegak hukum, urusan pengadilan, legislasi, perseteruan di pengadilan membuat perkara hukum yang ditimbulkan oleh bahasa dapat lebih mudah ditangani.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Linguistik forensik yang merupakan persilangan antara bahasa, kejahatan, dan hukum yang melibatkan aparat penegak hukum, urusan pengadilan, legislasi, perseteruan di pengadilan membuat perkara hukum yang ditimbulkan oleh bahasa dapat lebih mudah ditangani.

"Linguistik forensik adalah linguistik yang melihat akar suatu permasalahan yang berhubungan dengan hukum. Ketika kita menerjemahkan, apalagi penerjemah tersumpah, itu artinya harus bisa menunjukkan penguasaannya karena jika salah tentu akan menjadi masalah juga di hukum," kata Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB UI), Dr. Untung Yuwono dalam keterangannya yang dilansir Antara.

Baca Juga

Ia mengatakan, ketika ahli bahasa diminta untuk menerjemahkan bukti dalam sebuah kasus, ia harus menunjukkan penguasaannya sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Ruang lingkup linguistik forensik tidak hanya terbatas pada kasus-kasus di media digital, tetapi lebih luas lagi. Linguistik forensik bahkan masuk ke dunia akademik, seperti isu plagiarisme.

Menurutnya, mesin-mesin pengecekan plagiarisme belum tentu menggambarkan tindak plagiarisme hanya karena uji kemiripannya tinggi. Sehingga perlu dilakukan pengecekan ulang oleh ahli bahasa.