Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ikut serta dalam menyukseskan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/ 2023 M melalui penyelenggaraan layanan kesehatan haji yang paripurna untuk jamaah haji Indonesia di Arab Saudi.
"Tahun ini kami berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan haji yang ramah lansia sehingga memberikan pengalaman haji yang bermakna bagi jamaah haji," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Liliek Marhaendro Susilo saat Bimbingan Teknis (Bimtek) Terintegrasi PPIH Arab Saudi yang diselenggarakan di Asrama Haji Pondok Gede Sabtu, (15/4/2023)
Liliek menjelaskan, bidang kesehatan haji merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari struktur Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1444 H/2023 M. Bidang kesehatan haji inilah yang akan bertanggung jawab untuk menyelenggarakan layanan kesehatan haji selama penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/ 2023 M.
Terdapat enam layanan kesehatan haji yang diberikan oleh PPIH Arab Saudi 1444 H/ 2023 M. Di antaranya yang pertama adalah tenaga kesehatan haji (TKH) di masing-masing kloter haji yang terdiri dari satu orang dokter dan dua perawat. TKH ini melekat di setiap kloter untuk memberikan layanan yang bersifat medis hingga rujukan, promotif dan preventif, serta pengawasan sanitasi dan makan.
"Kedua, adalah tim promosi kesehatan yang bertugas untuk memberikan penyuluhan deteksi dini dan perlindungan spesifik kepada jamaah haji Indonesia di Arab Saudi. Tim ini akan memberikan pelayanan langsung kepada jamaah haji di penginapan jamaah haji, area masjid, Arafah dan Mina," ujar Liliek.
Liliek menambahkan, yang ketiga adalah tim kegawatdaruratan medik yang fokus melaksanakan deteksi dini kegawatdaruratan dan memberikan pelayanan respon kegawatdaruratan di klinik sektor, sektor khusus, hingga Arafah dan Mina.
Layanan keempat adalah kantor kesehatan haji Indonesia (KKHI) yang merupakan fasilitas pelayanan kesehatan di tiga daerah kerja (Daker) yaitu Makkah, Madinah, dan Bandara. Fasilitas pelayanan kesehatan ini bertugas untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat observasi, rawat jalan hingga rawat inap.
"Selain di KKHI juga disiapkan fasilitas kesehatan berupa pos kesehatan bandara dan pos kesehatan yang berada di Sektor, Arafah, Muzdalifah, serta Mina dan Jamrah," jelas Liliek.
Ia menjelaskan, kelima, tim sanitasi dan pengawasan makanan bertugas untuk inspeksi kesehatan lingkungan, penyelidikan surveilans dan penanganan KLB di KKHI dan penginapan jamaah haji, dan pengawasan makanan di dapur catering.
Keenam, tim obat dan perbekalan kesehatan yang memastikan pengadaan, pengelolaan, dan distribusi obat serta perbekalan kesehatan.
Selain kesiapan fasilitas dan layanan kesehatan haji, Liliek sebagai pengendali teknis kesehatan haji pada PPIH 1444 H/ 2023 M menegaskan pentingnya sinergitas dan kolaborasi antar bidang di PPIH 1444 H/ 2023 M seperti bidang bimbingan ibadah, konsumsi, transportasi, akomodasi, perlindungan jamaah, media center dan kesehatan haji.
"PPIH harus menjaga komitmen untuk memberikan layanan terbaiknya. Tingkatkan kolaborasi dan sinergi antar bidang di PPIH," jelas Liliek.