Selasa 18 Apr 2023 01:23 WIB

Catat! Ini Titik Kemacetan dan Rawan Kecelakaan di DIY

Untuk antisipasi kepadatan, Polda DIY sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Yusuf Assidiq
Kemacetan kendaraan di Jalan Rakyat Mataram menuju kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kemacetan kendaraan di Jalan Rakyat Mataram menuju kawasan Malioboro, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda DIY, Kombes Alfian Nurrizal mengungkapkan sejumlah titik potensi kemacetan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kawasan Prambanan dan Malioboro berpotensi menjadi titik kepadatan pada saat libur Lebaran nanti.

"Kepadatan biasanya ya terjadi yang pertama tentunya di Prambanan tentu juga Malioboro," kata Alfian kepada wartawan, Senin (17/4/2023).

Untuk mengantisipasi kepadatan, Polda DIY sudah menyiapkan rekayasa lalu lintas. Alfian mengatakan salah satu upaya yang dilakukan yaitu meniadakan car free night di Malioboro.

"Biasanya kan kita lakukan untuk car free night pukul 18.00 -21.00 WIB, ini tidak kita berlakukan," ujarnya.

Alfian mengatakan car free night telah disepakati tidak diberlakukan pada H-3 hingga H+5 Lebaran. Untuk pengendara yang akan mengarah ke Jalan Senopati dan Jalan Ahmad Dahlan bisa tetap jalan terus  tidak perlu mengikuti Alat Pemberi Lampu Isyarat Lalu Lintas (APILL).

"Kecuali (pengendara) yang ke utara atau ke keraton melalui traffic light, sehingga ini tidak menjadi crossing, sehingga tidak terjadi penumpukan kepadatan kemacetan yang berarti," ujarnya.

"Kepadatan ada tapi saya yakinkan bahwa semua roda berputar tidak ada kemacetan di wilayah DIY," imbuhnya.

Selain titik kepadatan, Alfian juga mengungkapkan titik rawan kecelakaan di DIY. Salah satu yang menjadi titik rawan kecelakaan ada di Bukit Bintang, Gunungkidul.

"Titik rawan yang pertama Bukit Bintang, ini karena jalannya yang sangat menanjak dan menikung," ujar dia.

Polda DIY juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi kepadatan di Gunungkidul. Penerapan satu arah akan diberlakukan.

"Kami akan melakukan beberapa kegiatan rekayasa one way dari Pos Piyungan ke Patuk itu sekitar 3,7 km, kalau nanti dari PJR patuk, ke Tahura itu ada wisata, akan mengekor di situ, kita akan melakukan one way yang akan mengarah ke Piyungan sehingga memudahkan pariwisata lancar, aman, dan nyaman dan untuk bisa kembali ke rumah masing-masing," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement