REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Bandar Udara Internasional Juanda di Jawa Timur melayani sebanyak 3.194.128 penumpang sepanjang kuartal I 2023. Tingkat pemulihan atau recovery rate sudah mencapai 81 persen dibandingkan periode yang sama 2019, sebelum masa pandemi COVID-19 yang sebanyak 3.966.641 penumpang.
General Manager Bandar Udara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar di Sidoarjo, Senin, mengatakan pergerakan pesawat udara, hingga Maret 2023 telah dilayani sejumlah 22.314 pesawat udara. "Dengan jumlah tersebut maka recovery rate pergerakan pesawat udara mencapai 73 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebanyak 30.645 pergerakan pesawat udara," ucapnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/4/2023).
Ia mengatakan, layanan kargo juga mencapai recovery rate positif sebesar 65 persen yakni sebanyak 15.739 ton pada kuartal I 2023 dibanding 16.711 ton di periode yang sama tahun 2019. Menurut dia, tingkat pemulihan ini diperoleh dengan membandingkan performa trafik tahun ini dengan kondisi sebelum pandemi di2019.
"Dari angka tersebut nampak indikasi bahwa industri penerbangan dan kebandarudaraan sudah berangsur pulih meskipun belum sepenuhnya kembali seperti saat prapandemi," ucap dia.
Ia menyebut, selama Januari hingga Maret 2023, jumlah trafik tertinggi terjadi pada Maret. Seluruh aspek tumbuh positif di Maret dengan pergerakan penumpang tertinggi tercatat sebanyak 1.092.133 penumpang.
"Demikian halnya dengan jumlah pergerakan pesawat juga tertinggi di Maret yakni 7.520 pergerakan sementara kargo mencapai angka 5.826 ton, menjadi yg tertinggi juga di kuartal I ini," jelas Sisyani.
Performa positif trafik pesawat dan penumpang juga terlihat dari perbandingan tahun ke tahun yang terlihat dari jumlah pesawat di kuartal I tahun 2023 yang mencapai 22.314 pergerakan pesawat atau meningkat 40,4 persen jika dibanding dengan jumlah pergerakan pesawat pada triwulan I tahun 2022 sejumlah 15.985 pergerakan pesawat.
"Sementara untuk jumlah penumpang di kuartal I tahun 2023 ini kami telah melayani 3.194.128 penumpang atau meningkat 58,42 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 2.016.286 penumpang. Jadi, baik dari perhitungan recovery rate maupun pertumbuhan tahunan semua menunjukkan tren positif," jelas Sisyani.
Menurut Sisyani, kenaikan jumlah penumpang di kuartal I ini masih didominasi penumpang penerbangan domestik. Jika dilihat per bulan, jumlah penumpang cenderung meningkat secara stabil, dengan rata-rata satu juta penumpang setiap bulan.
"Penumpang domestik masih mendominasi dengan komposisi 85 persen dari jumlah keseluruhan penumpang atau hampir mencapai 900 ribu penumpang domestik setiap bulan. Sedangkan penumpang internasional sekitar 15 persen atau rata-rata setiap bulan sebanyak 165 ribu penumpang," katanya.
Tren pertumbuhan jumlah penumpang ini juga diprediksi masih akan berlangsung seiring dengan periode angkutan Lebaran 2023 yang akan segera tiba. Pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan untuk menjamin dan memantau kelancaran arus penumpang.
"Setelah pemerintah mengumumkan tambahan hari libur lebaran, kami memprediksi bahwa animo masyarakat Indonesia untuk mudik di tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Ditambah saat ini sudah banyak warga yang telah vaksin booster sehingga moda transportasi udara akan banyak diminati sebagai pilihan perjalanan mudik," terang Sisyani.