REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Meskipun kasus Covid-19 terbilang melandai dibandingkan tahun lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat, tetap mewaspadai potensi penyebaran virusnya saat momen Lebaran kali ini. Masyarakat pun diminta memeriksakan diri apabila mengalami gejala seperti terkena Covid-19.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Garut Didit Fajar Putradi mengatakan, dinasnya sudah menyampaikan agar fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tetap melaksanakan surveilans ketat bagi setiap pasien dengan gejala Covid-19 dan melakukan tes cepat.
Petugas surveilans juga diminta aktif ke lapangan apabila ada gejala Covid-19, baik kasus perseorangan maupun bersifat klaster. “(Semua) melakukan tata laksana kasus, termasuk melaporkannya ke Dinas Kesehatan kurang dari 24 jam sejak ditemukan kasus baru,” kata Didit, Senin (17/4/2023).
Didit juga mengimbau masyarakat tetap mewaspadai potensi penyebaran Covid-19. Apabila ada yang memiliki gejala Covid-19, diminta langsung memeriksakan diri ke fasyankes terdekat dan melaporkan ke petugas kesehatan. “Ketika ada gejala, harus isolasi atau karantina mandiri,” katanya.
Menurut Didit, seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut juga diharapkan bisa berkoordinasi, bersinergi, dan berkolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19. Apalagi, pada momen Lebaran ini diperkirakan banyak masyarakat yang masuk ke wilayah Kabupaten Garut, baik yang mudik maupun berwisata.
“Semua potensi keramaian harus dipastikan menerapkan standar operasional prosedur pencegahan penularan Covid-19,” kata dia.