Selasa 18 Apr 2023 13:17 WIB

Ilmuwan: Diskriminasi Muslim Prancis adalah Warisan Kolonialisme

Islamofobia jauh lebih kuat di daerah di mana imigran dan Muslim kurang hadir.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Kegiatan Masjid di Prancis. Ilmuwan: Diskriminasi Muslim Prancis adalah Warisan Kolonialisme
Foto: dailysabah.com
Kegiatan Masjid di Prancis. Ilmuwan: Diskriminasi Muslim Prancis adalah Warisan Kolonialisme

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menurut seorang ilmuwan politik Prancis, Francois Burgat, diskriminasi terhadap Muslim di Prancis berasal dari kolonialisme.

Burgat yang juga kepala penelitian di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis, mengatakan bagaimana wacana orientalis dalam beberapa tahun terakhir di Prancis memengaruhi pandangan orang Arab, yang mengarah pada diskriminasi terhadap Muslim. Ia mengatakan, perspektif orientalis banyak digunakan oleh Barat maupun para pemimpin otoriter di negara lain, termasuk Israel.

Baca Juga

"Orientalisme dan Islamofobia terkait erat. Menolak yang lain berasal dari ketidaktahuan mereka," kata Burgat, dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (18/4/2023).

"Saya tidak berpikir menolak orang Arab dan Muslim di Prancis berasal dari pertikaian antara Islam, Kristen dan dogma agama lainnya. Saya pikir itu lebih berasal dari sejarah kolonial Prancis," kata dia.

Burgat mengatakan, generasi Muslim yang lahir di Prancis tidak menerima mentalitas kolonial. "Keturunan orang-orang terjajah sekarang dapat bersuara secara efisien," kata dia.

Burgat mengungkapkan, meningkatkan visibilitas Muslim dan membuka pusat-pusat Islam di ibu kota Eropa dapat berkontribusi positif untuk berhubungan dengan publik. "Wacana anti-imigran atau Islamofobia jauh lebih kuat di daerah di mana imigran dan Muslim kurang hadir," kata peneliti tersebut.

"Seseorang tidak membenci atau takut secara tidak logis pada seseorang yang mereka temui setiap hari. Itulah mengapa kehadiran aktor Muslim yang bersatu adalah elemen positif," lanjut dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement