REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki populasi underbanked dan unbanked atau kelompok masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan dengan jumlah relatif besar. Menurut Chief Business Officer Superbank, Sukiwan ada banyak nasabah underbanked yang sudah mengetahui konsep perbankan, tapi masih belum memahami cara kerjanya secara penuh atau belum bisa mendapatkan akses perbankan secara keseluruhan.
"Misalnya saja, banyak nasabah memiliki rekening, tapi tidak dapat mengajukan, memiliki pinjaman atau memanfaatkan fitur-fitur perbankannya secara keseluruhan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4/2023).
Pada 2021, sebanyak 81 persen dari total keseluruhan populasi Indonesia masih tidak memiliki rekening atau tidak menggunakan layanan bank. Penetrasi untuk layanan finansial di tahun yang sama pun masih terbilang rendah, dengan Indonesia mencatat tingkat penetrasi asuransi sebesar dua persen dan penetrasi biro kredit di kisaran 20-25 persen.
"Di saat yang bersamaan, pasar perbankan Indonesia memiliki keunggulan yang cukup besar untuk meraup potensi keuntungan," ujar Sukiwan.