Selasa 18 Apr 2023 14:02 WIB

Panglima TNI: Operasi Papua Naik Jadi Siaga Tempur

Peningkatan status ini menyusul serangan beruntun yang dilakukan separatis Papua.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Teguh Firmansyah
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.
Foto: Dok Puspen TNI
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meningkatkan operasi di daerah rawan konflik di Papua menjadi siaga tempur darat. Tindakan ini terutama untuk melawan serangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya, kita ubah menjadi operasi siaga tempur. Jadi, kalau di TNI itu di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, kalau di sini (Papua) ada operasi siaga tempur darat. Artinya, ditingkatkan," kata Yudo di Lanud Yohanis Kapiyau, Timika, Papua, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga

Yudo menjelaskan, peningkatan status operasi ini menyusul adanya serangan KKB terhadap personel TNI di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Dia menyebut, dengan status siaga tempur, para prajurit diharapkan bisa siap menghadapi dan melawan jika terjadi penyerangan dari KKB.

"Tentunya kita tingkatkan menjadi siaga tempur untuk pasukan kita sehingga naluri tempurnya terbangun untuk itu," kata Yudo.

Meski demikian, mantan kepala Staf Angkatan Laut ini menegaskan, pihaknya juga tetap melakukan operasi teritorial dan penegakan hukum melalui pendekatan secara humanis. Dia mengatakan, selama ini cara tersebut ditempuh TNI-Polri untuk menjaga keamanan masyarakat di Papua.

"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach ya, kita tetap mendahulukan itu. Dari awal kita sampaikan itu," ujar Yudo.

"Selama ini kita masih teritorial, komunikasi sosial tetap kita lakukan, tapi ketika menghadapi seperti ini (serangan KKB) ya harus melaksanakan jaga tempur," kata dia menambahkan. 

Sebelumnya, KKB melakukan penyerangan terhadap prajurit TNI di Mugi-Mam, Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023). Serangan itu terjadi saat personel TNI berupaya menyelamatkan pilot Susi Air, Kapten Philips Mehrtens, yang disandera oleh KKB sejak Februari 2023.

Akibat serangan itu, satu prajurit TNI dari Satgas Yonif Raider 321/GT Pratu Miftahul Arifin meninggal dunia dan jatuh ke jurang sedalam 15 meter. Sedangkan, empat prajurit lainnya mengalami luka tembak. Hingga kini, masih ada empat prajurit yang dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement