REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyebutkan masyarakat di Bali dapat mengamati gerhana matahari sebagian pada Jumat (20/4/2023). "Fenomena langka ini dari pukul 10.28 Witadan puncak gerhana pada pukul 11.55 Wita," kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Selasa (18/4/2023).
BMKG menyebutkan gerhana yang terjadi ada dua, yakni gerhana matahari total dan cincin, secara berurutan dalam satu fenomena sehingga disebut langka. Namun, berdasarkan data BMKG, di Bali hanya bisa mengamati gerhana matahari sebagian, sedangkan gerhana matahari cincin tidak dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
Dua gerhana matahari yang terjadi berurutan dalam satu fenomena itu disebut juga gerhana matahari hibrid yang harus diamati menggunakan kacamata khusus yang dapat memfilter radiasi. Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat untuk tidak mengamati gerhana itu dengan mata secara langsung karena radiasi matahari dapat merusak mata.
Dia menjelaskan, gerhana matahari merupakan peristiwa cahaya matahari yang menyinari permukaan bumi terhalang oleh bulan. Mengingat diameter bulan lebih kecil dari diamater bumi, maka durasi gerhana matahari diperkirakan berlangsung dalam durasi lebih singkat.
Masyarakat di wilayah Bali dapat mengamati gerhana matahari sebagian, sedangkan gerhana matahari total dapat diamati di Pulau Biak dan Pulau Kisar di Provinsi Maluku dengan durasi puncak masing-masing satu menit dua detik dan satu menit lima detik. BMKG mencatat hanya sebagian utara Provinsi Aceh yang tidak dapat mengamati gerhana matahari.