REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog hingga 17 April 2023 menyalurkan bantuan pangan beras kepada 13,1 juta keluarga penerima manfaat. Realisasi ini menjangkau 61 persen dari target.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menjelaskan realisasi beras yang tersalurkan untuk penerima bantuan ini sebesar 131,2 juta kilogram. Keluarga penerima manfaat di 38 provinsi di Indonesia secara bertahap akan menerima bantuan beras ini hingga lebaran nanti.
Arief mengatakan, berdasarkan data sebaran pendistribusian, tercatat empat provinsi telah menyelesaikan penyaluran bantuan, yaitu Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Bengkulu.
“Sudah empat provinsi yang realisasinya 100 persen, provinsi lainnya masih on progres. Beberapa provinsi yang sudah di atas 90 persen, seperti DKI Jakarta yang penyalurannya sudah 98 persen dan Aceh yang sudah 95 persen. NFA mendorong agar dilakukan percepatan pendistribusian termasuk di daerah terdepan dan terluar,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/4/2023).
Arief mengatakan, penyaluran bantuan pangan beras ini menjadi salah satu prioritas pemerintah yang bertujuan untuk menjaga stabilitas pasokan pangan masyarakat serta menekan lonjakan inflasi khususnya jelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Idulfitri.
“Bantuan pangan ini merupakan salah satu program bantalan sosial yang digulirkan pemerintah. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras sesuai arahan Presiden,” ungkapnya.
Bantuan pangan beras tersebut akan disalurkan selama tiga bulan dari bulan Maret sampai dengan Mei kepada 21,3 juta KPM secara bertahap. Penyaluran tahap pertama telah dimulai sejak Maret 2023. Melalui program ini masing-masing KPM akan menerima bantuan berupa beras 10 kg sebanyak tiga kali hingga bulan Mei 2023.