REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku industri rintisan mengingatkan pentingnya perempuan untuk memperoleh akses investasi yang memadai sebagai upaya menuju kemandirian finansial dan memperluas akses keuangan yang inklusif.
"Penting untuk memberi perempuan akses pendidikan dan sumber daya yang mumpuni untuk membantu mereka menavigasi dunia investasi dan mencapai tujuan keuangan," kata Head of Corporate Communications Pluang Kartika Dewi.
Menurut dia, investasi merupakan alat penting untuk membangun kekayaan dan kemandirian finansial. Sehingga sangat mendasar bagi perempuan untuk memiliki akses yang sama terhadap peluang ini.
Meski demikian, perempuan sering menghadapi tantangan unik dalam berinvestasi. Seperti kesenjangan upah, jeda karir, dan harapan hidup yang lebih lama, yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk menabung dan berinvestasi untuk masa depan.
Untuk memastikan kemajuan menuju kesetaraan gender dalam berinvestasi terus berlanjut, pelaku industri perlu mengambil langkah nyata untuk mengatasi hambatan yang dihadapi perempuan. Upaya tersebut, lanjut Kartika, termasuk menyediakan program pendidikan dan pelatihan, pendampingan dan kesempatan berjejaring, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif.
"Lebih dari itu, diperlukan upaya untuk menghilangkan bias dan stereotip yang melanggengkan ketidaksetaraan gender dan memastikan bahwa perempuan memiliki akses yang sama ke peluang investasi," ujar Kartika.
Ia pun memaparkan bahwa jumlah investor perempuan di platform Pluang meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir, atau tumbuh hingga 107 persen. Ini menunjukkan besarnya antusiasme perempuan Indonesia untuk berinvestasi secara digital.
Untuk mempertahankan jumlah tersebut, upaya lanjutan melalui kolaborasi dengan pemangku kepentingan harus dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengatasi hambatan perempuan dalam mengakses layanan keuangan digital. Dengan upaya bersama, hal ini akan memastikan perempuan memiliki akses yang lebih setara ke layanan keuangan yang mereka butuhkan untuk berkembang di dunia digital saat ini.
"Karena, if you educate a man, you educate an individual. But if you educate a woman, you educate a nation," ujar Kartika.