REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Dampak rekayasa lalu lintas one way (satu arah) di ruas tol Trans Jawa, mulai gerbang tol (GT) Cikatama KM 72 hingga GT Kalikangkung KM 414, pada Selasa (18/4/2023) siang hingga pukul 24.00 Wib terpantau di wilayah Kabupaten Semarang.
Khususnya di jalur tol Trans Jawa segmen Semarang-Solo. Setidaknya ini terpantau dari volume kendaraan pemudik yang masuk di kawasan Rest Area KM 429 A jalan tol Semarang-Solo, di wilayah Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, sejak Selasa siang hingga malam hari.
Ini disampaikan Kapolres Semarang, AKBP Achmad Oka Mahendra SIK MM yang memantau langsung pengaturan serta pengamanan di Posko Pelayanan Mudik Lebaran 1444 Hijriyah, di dalam kawasan Rest Area KM 429 A, Selasa malam.
Menurutnya lonjakan pergerakan kendaraan pemudik dari arah Jakarta dan sejumlah daerah di Jawa Barat, terus menunjukkan peningkatan. Ini juga terpantau dari jumlah kendaraan pengunjung Rest Area KM 439 A tol Semarang-Solo.
"Namun begitu, lonjakan pengunjung kendaraan pemudik di rest area ini masih cukup terkendali hingga tidak sampai mengakibatkan kemacetan kendaraan yang mengular hingga ke badan jalan tol Semarang-Solo," jelasnya, didampingi Wakapolres Semarang, Kompol Sigit Ari Wibowo.
Hal ini diamini Kasatlantas Polres Semarang, AKP Dwi Himawan Chandra. Menurutnya, Rest Area KM 429 A merupakan rest area tipe A pertama, setelah para pengguna jalan tol masuk GT Banyumanik atau GT barrier ruas tol Semarang-Solo.
Sehingga menjadi salah satu rest area alternatif bagibpara pemudik untuk beristirahat dan mengisi kembali bahan bakar kendaraannya, sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah tujuan mudik pada Idul Fitri 1444 Hijriyah kali ini.
Sepanjang hari Selasa siang, sejak diberlakukannya rekayasa satu arah lalu lintas kendaraan pemudik yang memasuki wilayah Kabupaten Semarang melalui jalur Tol juga terpantau menibgkat. Namun hingga pukul 21.30 Wib, arus masih bisa terkondisikan.
Sehingga belum dilakukan rekayasa lalu lintas di ruas tol Semarang- Solo ini. "Lalu lintas di dalam ruas tol masih terkendali dan tidak sampai dilakukan rekayasa baik contra flow maupun satu arah lokal di ruas tol Semarang-Solo ini," jelasnya.
Salah satu pemudik asal Lampung tujuan Yogyakarta, Wira Aldi (25 tahun) yang dikonfirmasi mengaku, rekayasa one way dari KM 72 hingga KM 414 cukup membantu para pemudik. Karena arus lalu lintas arah Jawa Tengah relatif lebih lancar.
Menurutnya kebijakan tersebut sangat mendukung kelancaran perjalanan dari wilayah Jawa Barat hingga ke wilayah Jawa Tengah. "Menurut saya bagus, dan semoga sistem ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk kelancaran pemudik," tegasnya.