REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Beberapa hari ini suhu terasa panas. Senior Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Muhammad Hakiki menjelaskan pemicu suhu panas beberapa hari ini.
“Bulan April, posisi semu matahari berada di sekitar Latitude: 10° 45' North, Longitude: 89° 22' East, dan menunjukkan fase gerak semu ke utara hingga Juni nanti, yang masih berdampak penyinaran matahari optimum di wilayah Indonesia khususnya bagian ekuator dan Selatan,” ujar Muhammad Hakiki, Rabu (19/4/2023).
Dia kemudian mengungkapkan kondisi cuaca umumnya cerah-berawan pada pagi-siang hari. Hal ini berarti kondisi perawanan yang bisa menghalangi sinar matahari relatif kurang atau minim.
“Kondisi tersebut dapat memicu penerimaan radiasi matahari menjadi cukup baik di permukaan dan suhu yang cukup terik terutama pada siang tengah hari,” kata Muhammad Hakiki.
Sementara itu, Muhammad Hakiki juga menuturkan suhu maksimum yang tercatat di wilayah Indonesia antara 33-37 derajat Celcius, di mana suhu tertinggi Senin (17/4/2023) tercatat di Balai 2 Ciputat sebesar 37,2 derajat Celcius. Menurutnya, suhu yang tercatat bervariasi dari hari ke hari.
Suhu maksimum cenderung terjadi di antara pukul 10.00 hingga pukul 16.00 ketika tutupan awan paling minimal. Suhu relatif cukup tinggi, Muhammad Hakiki mengungkapkan, cenderung bisa terjadi hingga musim kemarau berakhir yaitu sekitar Oktober.
Di sisi lain, dia juga memberikan saran terkait suhu panas ini mengingat sekarang memasuki musim mudik dan libur lebaran. Ada lima saran, yakni menyiapkan segala perlengkapan dan obat-obatan saat mudik lebaran, menyiapkan fisik yang sehat ketika berkendaraan, selalu melakukan update informasi arus mudik lebaran dari berbagai kanal media, selalu konsumsi air putih cukup agar terhindar dari dehidrasi, dan selalu melakukan update informasi cuaca di jalur mudik lebaran melalui website BMKG, mobile apps infoBMKG, media sosial BMKG (Instagram, Twitter, YouTube, infoBMKG), dan call centre 196.