REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir tampak geram setelah mengetahui juara BRI Liga 1 2022/2023, PSM Makassar, tidak mendapatkan hadiah uang tunai sepeser pun dari operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan hanya bisa membawa pulang trofi. Erick mengaku akan memberikan bonus Rp 2 miliar dari kantongnya sendiri untuk PSM Makassar.
''Ini kok sepertinya liga (LIB) tidak konsisten memberikan bonus. Ya memang tidak konsisten, kalau kita lihat data-datanya 2015 itu tidak ada bonus. 2016-2017 ada, lalu 2018 sampai sekarang tidak ada, artinya apa? Konsistensi ini tidak terjadi, saya tidak bicara hanya liga saja, PSSI pun seperti itu," kata Erick kepada awak media, Rabu (19/4/2023).
Ia mengaku sudah mempertanyakan hal itu kepada LIB melihat perlu adanya perbaikan manajemen. Menurut penjelasan yang ia terima, Erick mengaku adanya kesalahan manajemen dari PSSI maupun LIB selama ini. Menteri BUMN itu mengatakan uang-uang yang masuk ke PSSI dari AFC, FIFA forward dan yang lainnya seharusnya tidak bercampur.
"Sejak itu saya bilang perbaikan manajemen yang profesional transparan itu yang dibutuhkan untuk transformasi sepak bola Indonesia. Jangan saling menyalahkan, tapi seperti yang saya bilang, kita harus introspeksi dan perbaikan," kata dia.
Namun, terkait PSM yang baru saja menyabet gelar musim ini perlu ada jalan keluar yang cepat. Erick memutuskan agar ini segera bisa ditangani, maka ia akan memberikan bonus dari kantongnya sendiri kepada PSM sebesar Rp 2 miliar.
"Saya sudah putuskan supaya jangan melebar ke hal-hal yang tidak penting, ini biar saya ambil posisi, saya kasih Rp 2 M untuk juara," kata Erick.
"Tapi tahun depan harus jadi konsistensi di liga, dan keuangan di liga dan PSSI harus terbuka dan transparan. Saya akan bersih-bersih seperti yang saya lakukan. Uang-uang harus dipertanggungjawabkan di liga dan PSSI. Untuk sekarang saya berikan Rp 2 miliar, tahun depan harus jadi sistem yang disepakati bersama antar LIB, PSSI dan klub," ujarnya menegaskan.