REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Ummat, Nazaruddin meluruskan polemik terkait wacana partainya mendukung Prabowo Subianto apabila Anies Baswedan batal maju sebagai calon presiden (Capres) 2024. Nazaruddin menegaskan bahwa wacana itu didasarkan atas pengandaian kondisi.
"Pernyataan Pak Amien itu (soal dukung Prabowo kalau Anies tidak maju) kan sifatnya situasional. Kalau sikap Partai Ummat kan sudah jelas ya hasil Rakernas, yakni dukung Anies," kata Nazaruddin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Polemik ini bermula ketika Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais dalam sebuah acara beberapa waktu lalu menyatakan bahwa partainya akan mendukung Prabowo Subianto apabila Anies Baswedan gagal maju sebagai capres dalam Pilpres 2024. Padahal, Partai Ummat sudah mendeklarasikan dukungan terhadap Anies sejak Februari 2023 lalu.
Pernyataan Amien itu seketika disambar oleh elite politik lainnya. Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga, misalnya, menyebut Partai Ummat menjadikan Prabowo sebagai alternatif atau "ban serep" Anies belaka.
Waketum Partai Ummat Nazarudin menegaskan, partainya tetap mendukung Anies Baswedan. Bahkan, pihaknya sudah berencana untuk menemui partai-partai pengusung Anies atau Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) guna membicarakan rencana bergabungnya Partai Ummat.
"Pasti ya, pada saatnya nanti kita akan bersama-sama dengan partai politik pengusung Anies ya," kata Nazaruddin.
Dia menambahkan, rencana bergabungnya Partai Ummat ke KPP belum terealisasi karena pihaknya sedang sibuk menyiapkan pendaftaran bakal calon anggota legislatif di KPU. Kendati belum bergabung, dia memastikan bahwa kader Partai Ummat sebenarnya sudah total mendukung Anies.
"Kalau di lapangan, di bawah, kita Partai Ummat sudah all out (dukung Anies). Relawan-relawan Anies di daerah yang tidak gunakan bendera partai itu kan kebanyakan kader Partai Ummat," ujar Nazaruddin.