REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Mendekati hari Lebaran, komoditas daging ayam di Kota Solo, Jawa Tengah, mengalami lonjakan harga. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo menyebut kenaikan ini lantaran dipengaruhi tingginya permintaan seiring momentum Lebaran 1444 H.
Saat ini, daging ayam dihargai Rp 38 ribu per kilogram. "Sing naik itu daging ayam jadi Rp 38 ribu. Pas tengah-tengah puasa kan itu Rp 32 ribu-Rp 33 ribu. Ada kenaikan Rp 5.000 per kg (menurut data) per hari ini," kata Kadisdag Kota Solo, Heru Sunardi, Rabu (19/4/2/23).
Tak hanya daging ayam, harga daging sapi juga mengalami kenaikan sekitar Rp 5.000 per kg. Namun, Heru menjelaskan sebenarnya harga dipengaruhi dari posisi daging sapi itu sendiri.
"Daging sapi tergantung posisinya, kalau yang paha belakang Rp 140 ribu yang biasanya 125 jadi 130 itu juga ada kenaikan. Paha depan ada kenaikan sekitar 5 ribuan," katanya.
Heru menilai kenaikan harga tersebut hanyalah momentum Lebaran saja. Sebab banyak orang dan restoran yang berbelanja untuk persiapan Lebaran.
"Ini wajar kalau sudah Lebaran. Ini biasanya orang kan belanja untuk masak untuk persiapan untuk kumpul keluarga. Beberapa restoran juga pembeliannya lebih banyak karena akan segera libur petugasnya untuk belanja-belanja," ujar dia.
Adapun harga bahan pokok lainnya, seperti minyak dan beras, Heru mengungkapkan bahwa semuanya masih stabil. "Minyak standar, beras stabil, Naga Delanggu Rp 12.500 kalau di Bulog HET jelas dikunci, premium Rp 13.500 landai (harganya)," katanya.
Heru mengungkapkan Lebaran tahun ini persediaan bahan pokok melimpah. "Pokok e Lebaran tahun ini kita bersyukur barang tidak ada yang langka harga stabil kalau ada kenaikan itu karena tingginya permintaan," ungkap dia.