Rabu 19 Apr 2023 17:04 WIB

Ke TMP Kalibata, Anas Urbaningrum Ziarah ke Makam BJ Habibie

Anas juga berziarah di makam Nurcholis Madjid dan Taufiq Kiemas di Kalibata.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Erik Purnama Putra
Mantan terpidana korupsi Anas Urbaningrum berziarah ke makam BJ Habibie, Cak Nur, dan Taufik Kiemas di TMP Kalibata, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Foto: dok PPI
Mantan terpidana korupsi Anas Urbaningrum berziarah ke makam BJ Habibie, Cak Nur, dan Taufik Kiemas di TMP Kalibata, Jakarta, Rabu (19/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan terpidana korupsi Anas Urbaningrum melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Rabu (19/4/2023). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah, Anas ziarah ke makam almarhum BJ Habibie, Nurcholish Madjid, dan Taufiq Kiemas.

TMP Kalibata adalah lokasi ziarah lanjutan Anas dalam rangkaian safari yang sudah dimulai sejak pulang ke tanah kelahirannya di Blitar, Jawa Timur. Sebelumnya, mantan ketua umum DPP Partai Demokrat tersebut berziarah ke makam proklamator Bung Karno di Blitar dan dilanjutkan ke makam Bung Hatta di Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Menurut Anas, safari ziarah bertujuan belajar dari para pendahulu bangsa yang telah berjasa untuk Indonesia dan dirinya sendiri. "Pak Habibie adalah tokoh yang menjadi Presiden di masa transisi, masa sulit yang membutuhkan panduan detail agar Indonesia bisa keluar dari krisis dan sekaligus membangun rezim politik baru berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi," kata Anas dalam siaran kepada Republika.co.id di Jakarta pada Rabu.

Menurut Anas, Habibie akan dikenang sebagai negarawan, yang meskipun menjabat presiden dengan waktu, namun mewariskan kebijakan indah di bidang demokrasi, HAM, dan stabilitas ekonomi. Sementara itu, Nurcholish Madjid alias Cak Nur, menurut Anas, adalah seniornya di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Anas mengenang, Cak Nur telah berani mengambil posisi sebagai penarik gerbong pembaruan pemikiran Islam di Indonesia yang berkontribusi besar dalam menganyam keislaman dan keindonesiaan. Anas yang bebas dari Lapas Sukamiskin belum lama ini juga menegaskan, pemikiran terobosan Cak Nur telah berhasil mendamaikan ketegangan antara kubu 'hijau' dan 'merah putih'.

"Bahwa Islam dan Indonesia harus dilafalkan dalam satu napas, sehingga bisa menjadi rahmatan lil ‘alamin," kata eks ketua umum PB HMI tersebut.

Sedangkan Taufiq Kiemas, menurut Anas, adalah bapaknya dan penghulunya para aktivis. Menurut dia, banyak aktivis dari berbagai latar belakang yang mendapatkan sentuhan untuk maju dari tangan suami Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut.

"Khusus bagi saya yang mantan aktivis HMI, Pak Taufiq Kiemas adalah juga senior yang punya perhatian besar dan sekaligus anggota Kehormatan KAHMI. Karena banyak hal kebaikan itulah, maka Pak TK akan selalu dikenang dengan indah," ujar Anas menyinggung panggilan Taufiq Kiemas.

Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Andy Soebjakto menyampaikan, safari ziarah akan terus dilakukan oleh Anas di berbagai daerah. Menurut dia, Anas telah berkomitmen memenuhi permintaan para sahabatnya untuk keliling daerah demi bisa safari pemikiran dan tukar gagasan untuk memekarkan ide-ide segar bagi kemajuan bangsa.

"Dan dalam proses itu tidak boleh lupa dengan sejarah yang sudah terukir pada periode sebelumnya. Jas Merah, kata Bung Karno," ucap Andy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement