REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (Maskam UGM) akan menggelar sholat Idul Fitri 1444 Hijriyah pada dua hari berbeda, yakni pada Jumat (21/4/2023) dan Sabtu (22/4/2023). Ketua Takmir Maskam UGM, Rizal Mustansyir, mengatakan pertimbangan Maskam UGM menyelenggarakan sholat Idul Fitri di dua hari berbeda berturut-turut karena pihak Maskam UGM menghargai perbedaan metode Hisab dan Rukyat.
"Agar umat, khususnya masyarakat UGM dan sekitarnya tidak saling menyalahkan, namun juga tidak saling merasa benar sendiri, maka pihak Maskam UGM mengakomodir kedua pihak," kata Rizal kepada Republika, Rabu (19/4/2023).
"Semangat toleransi jauh lebih penting untuk memelihara peradaban kita yang plural," ujarnya menambahkan.
Pelaksanaan sholat Idul Fitri dijadwalkan akan diselenggarakan pukul 06.00 WIB di Lapangan Grha Sabha Pramana (GSP) UGM. Alasan pelaksanaan sholat Idul Fitri digelar di Lapangan GSP UGM agar bisa menampung jumlah jamaah yang ada.
"Pertimbangannya kalau jamaahnya ramai bisa ditampung, masjid kita kan terbatas tempatnya," ungkapnya.
Pelaksanaan sholat Idul Fitri pada hari Jumat (21/4/2023) akan dipimpin oleh Imam Muda Masjid UGM Muhammad Farhan Najib. Sementara Direktur Utama BPJS Kesehatan Republik Indonesia, Ali Ghufron Mukti akan bertindak sebagai khatib.
Kemudian untuk pelaksanaan sholat Idul Fitri pada hari Sabtu (22/4/2023) akan dipimpin oleh Imam Muda Masjid UGM Labib Ezzat Zulfikar. Sedangkan khatib sholat Idul Fitri akan diisi oleh Kepala Pusat Studi Islam Masjid Kampus UGM, M Agung Bramantya.