REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI Erick Thohir meminta keuangan operator Liga Indonesia, yakni PT Liga Indonesia Baru (LIB) diaudit. Hasilnya, kata Erick, harus disampaikan secara terbuka sebelum musim baru Liga 1 dimulai pada 1 Juli 2023.
"Audit ini diperlukan agar ada kejelasan dan perbaikan pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia. Saya akan lakukan bersih-bersih. Harus bisa dipertanggungjawabkan apa yang ada di liga dan di PSSI," kata Erick pada konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Rabu (19/4/2023).
Menurut Erick, terjadi ketidakkonsistenan dalam urusan pemberian bonus juara Liga Indonesia. Hal itu kemudian sempat memicu polemik ketika publik mengetahui bahwa juara Liga 1 2022/2023 PSM Makassar tidak mendapatkan uang hadiah, kendati pun hal itu sudah terjadi sejak 2018.
"Saya dengar dalam kerja sama antara LIB dengan PSSI yang sudah berjalan sebelumnya, ada pembayaran LIB ke PSSI melalui transfer. Nah hal ini juga akan saya audit nanti, uangnya ke mana. Tanpa menyalahkan siapa-siapa," ucap sosok yang juga merupakan pemilik saham mayoritas klub Inggris Oxford United itu.
Berikutnya Erick menjelaskan bahwa dalam komposisi kepemilikan LIB, PSSI hanya memiliki saham sebesar satu persen. Meski hanya memiliki saham satu persen, PSSI berhak meraup porsi pendapatan berdasarkan kepemilikan saham tersebut.
"Nah satu persen itu rupanya ada juga payung kesepakatan di mana PSSI juga mendapatkan porsi dari hasil pemasukan liga. Angkanya berapa, ya saya akan audit. Kan kita jarang audit semua. Nah pertanyaannya apakah uang walaupun masuk ke PSSI sebagai apa, kita kan audit juga. Ini kan mumpung baru kepemimpinannya," papar Erick.
Selain audit keuangan PT LIB, Erick juga berjanji akan mengaudit keuangan PSSI agar transparansi dan transformasi tata kelola sepak bola yang diinginkan dapat terwujud.
"Kan kita sepakat aturan mainnya seperti apa. Tanpa menuduh ya. Tapi saya akan cek satu-satu keuangannya, keuangan liga, keuangan PSSI, semua akan saya cek. Selama ini keuangannya baik-baik saja, saya akan mendukung. Kalau tidak baik-baik saja pasti saya bongkar," tegas Erick.