REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pelatih Manchester City Pep Guardiola tampak tak ingin bermain-main di leg kedua perempat final Liga Champions melawan Bayern Munchen, di Stadion Allianz Arena, Kamis (20/4/2023) dini hari WIB. Ia akan mendorong City tak hanya menguasai permainan namun juga menghukum Munchen.
Satu kaki City sudah ada di semifinal. Mereka berangkat ke Jerman bermodalkan kemenangan 3-0 pada leg pertama. Hal itu membuatg keunggulan agregat besar tersebut diprediksi sulit untuk dikejar oleh Munchen.
Dalam jumpa pers sebelum pertandingan, Guardiola mengatakan, timnya hanya bicara tentang hasil dan apa yang harus dilakukan serta apa yang telah dilakukan di masa lalu maka itu merupakan kesalahan besar. Menurutnya, yang paling penting adalah menjalankan permainan sesuai karakter.
“Kami sangat fokus pada apa yang ingin kami lakukan, mencoba tidak hanya untuk mengontrol permainan tetapi menghukum mereka, mencoba untuk mencetak gol, memahami permainan dan bukan hanya fakta bahwa kami berada di sini di Munchen melawan salah satu tim paling bergengsi dan bersejarah. dalam kompetisi ini,” ujarnya dilansir dari irishexaminer, Rabu (19/4/2023).
Pelatih asal Spanyol itu mengaku tak mengerti situas yang ada di Muenchen. Ia menegaskan kedatangannya ke Allianz Arena hanya untuk mempertahankan sesuatu yakni kemenangan. City akan mencoba melakukan pekerjaannya lebih baik daripada Munchen.
Guardiola buka orang asing di Allianz Arena. Pasalnya, dia pernah menjadi pelatih The Bavarian selama tiga tahun sebelum menjadi pelatih City pada 2016. Dia berharap mantan klubnya itu tampil menyerang.
"Saya pernah ke sini dan saya tahu mentalitas klub ini, ada di mana-mana. Ada di bawah kulit. Saya tahu mereka percaya mereka bisa melakukannya,” ungkapnya.
Ketika berada di klub seperti Munchen, lanjutnya, maka apapun bisa dilakukan termasuk membalikkan keadaan dengan defisit tiga gol. Meski demikian Guardiola menegasakan ingin City memenangkan pertandingan.