Oleh : Erik Hadi Saputra*
REPUBLIKA.CO.ID, Pembaca yang kreatif, ketika mengisi motivasi on air pada acara Ramadhan School Zone pada Radio MQ 92.3 FM di MAN 1 Yogyakarta (11/4/2023) dan Sekolah Insan Cendekia Yogyakarta (12/4/2023), pengarah acara meminta saya menyiapkan bahasan mengenai generasi muda.
Pada intinya bagaimana peran generasi muda lewat bakat serta karya nyata. Sebenarnya apa dan siapa yang dimaksud generasi (anak muda) itu?
Ulasan Prof M Quraish Shihab mengatakan bahwa usia itu ada tiga macam. Usia biologis, yaitu usia sesuai tahun kelahiran. Berapa usia anda saat ini? Pastinya ditentukan oleh tanggal lahir anda di masa sekarang.
Usia psikologis yaitu usia yang ditentukan oleh psikologis manusia itu. Pernah kita melihat seorang anak muda (remaja) yang menyelesaikan masalah seperti seorang pribadi yang sudah memiliki banyak pengalaman hidup.
Namun ada juga seseorang yang telah dewasa, namun sikap dan cara menyelesaikan masalahnya terlihat kekanak-kanakan. Jadi sebenarnya anak muda yang suka berbicara mengenai masa lalu itu tua secara psikologis. Orang tua yang menyukai pembicaraan mengenai masa depan dan sering memberi wawasan pemikiran masa depan menunjukkan beliau ini muda secara psikologis.
Ketiga adalah usia secara spiritual. Seorang nenek ketika ditanya, memberikan jawaban bahwa usianya baru 10 tahun. Padahal nenek ini sebenarnya sudah lama menikmati masa pensiun. Ternyata beliau menyampaikan bahwa baru 10 tahun ini memakmurkan jiwanya.
Satu lagi kenalan saya yang bernama Pak Joko. Beliau salah satu pengurus takmir Masjid Baitul Jannah di Perumahan Griya Palem Hijau Sidoarum Sleman. Pak Joko pernah sambil tersenyum mengatakan bahwa usianya baru satu tahun. Tentu saya mengerti alasan pak Joko menyampaikan hal tersebut dengan semua perjuangan beliau.
Pembaca yang kreatif, bagaimana dengan seseorang yang pernah bahkan hampir setiap Ramadhan mendapatkan kemulian malam Lailatul Qadar? Malam dengan kemuliaan 1000 bulan.
Tidak terbayangkan kebaikan yang mengalir kepada seseorang itu. Kebaikan itu terpancar secara spiritual sehingga terlihat usia seseorang itu sangat matang dibandingkan usia biologisnya.
Dari manakah hal itu tergambar? Anda dapat melihatnya dari pancaran sikap dan ketenangan seseorang dalam kesehariannya, khususnya dalam menyikapi persoalan.
Pembaca yang kreatif, pada pengujung Ramadhan yang mulia ini akhirnya kita menyadari betapa banyaknya kebaikan yang telah kita terima dari keberkahan Ramadhan. Berapa banyak urusan baik kita tercapai atas anugerah Allah SWT pada Ramadhan ini.
Tentu kita mensyukuri atas semua hal terbaik yang diterima. Tidak terbatas usia untuk kita dapat memahami ini. Pada satu sisi, bagaimana ketika seseorang belum mencapai hal yang direncanakan? Tentu seseorang itu bisa mengambil makna dari itu semua.
Keyakinan bahwa terkadang sesuatu terjadi mestilah ada alasannya. Namun seperti apa alasan tadi? Kembali lagi kepada seberapa sanggup kita memahami hikmah yang terkandung padanya.
Selama usaha sudah maksimal, optimisme yang selalu terjaga, proses panjang yang sudah dilewati, serta kekuatan doá tulus yang dipanjatkan kepada-Nya. Ketika semua sudah dilakukan, namun harus lebih bersabar untuk mendapatkan kesuksesan cita-cita.
Mulailah memunculkan keyakinan bahwa Allah menetapkan semua itu jauh lebih baik untuk anda. Tetap berpikir positif dengan semua yang telah Allah takdirkan. Mungkin Anda sedang dipersiapkan untuk meraih hal terbaik yang Anda tidak pernah duga sebelumnya. Sehat dan teruslah terinspirasi.
*) Kaprodi Ilmu Komunikasi dan Direktur Kehumasan & Urusan Internasional, Universitas AMIKOM Yogyakarta.