Gerhana Matahari Hibrida 2023 dengan Aman tanpa Merusak Mata. Foto: AP/Andreea Alexandru" />
MAGENTA -- Masyarakat di sejumlah kota besar di Indonesia akan bisa menyaksikan gerhana matahari hibrida hari ini, Kamis (20/4/2023).
Gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil daripada piringan matahari dan tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya, sedangkan di tempat tertentu lainnya, matahari seakan-akan tertutupi bulan.
.
.
Sehingga gerhana matahari hibrida terdiri dari dua tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total. Terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.
Masyarakat yang ingin menyaksikan gerhana matahri hibrida, diminta tidak melihat secara langsung dengan mata telanjang. Melihat gerhana matahari meski hanya beberapa detik dapat merusak mata.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan jangan melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang secara langsung, baik saat gerhana maupun tidak. Karena intensitas cahaya Matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan.
BACA JUGA: Gerhana Matahari Hibrida 2023, Niat dan Tata Cara Sholat Kusuf atau Gerhana Matahari
Cara melihat gerhana matahari hibrida 2023 bisa dilihat di halaman selanjutnya...
Cara Melihat Gerhana Matahari Hibrida 2023 dengan Aman tanpa Merusak Mata
![Seorang pengunjung saat melihat gerhana matahari cincin menggunakan kacamata ND 25 di PP-IPTEK TMII, Jakarta. Foto: Republika/Putra M. Akbar](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/prprn2oaq2.jpg)
BRIN menyabut beberapa cara/peralatan yang dapat digunakan untuk mengamati gerhana matahari dengan aman, antara lain:
1. Kamera pinhole (kamera lubang jarum),
2. Kacamata matahari,
.
.
3. Binokular atau teleskop, dan
4. Kamera DSLR (Digital Single Lens Reflex).
Dilansir di situs NASA, menyaksikan gerhana harus menggunakan kacamata gerhana yang aman. Kacamata gerhana bukan kacamata hitam biasa.
Kacamata hitam biasa, betapapun gelapnya, tidak aman untuk melihat matahari. Pemantau matahari yang aman ribuan kali lebih gelap dan harus mematuhi standar internasional ISO 12312-2.
Selalu periksa kacamata gerhana atau alat pemantau gerhana genggam Anda sebelum digunakan. Jika sobek, tergores, atau rusak, buang perangkat. Selalu awasi anak-anak menggunakan saat menggunakan solar viewer tersebut.
Jangan melihat matahari melalui lensa kamera, teleskop, teropong, atau perangkat optik lainnya saat mengenakan kacamata gerhana atau menggunakan penampil surya genggam. Sinar matahari yang terkonsentrasi akan menembus filter dan menyebabkan cedera mata yang serius.
Jika Anda tidak memiliki kacamata gerhana, Anda dapat menggunakan metode pengamatan tidak langsung. Metode ini tidak melibatkan melihat matahari secara langsung. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan proyektor lubang jarum, yang memiliki bukaan kecil (misalnya, kartu yang dilubangi) dan memproyeksikan gambar matahari ke permukaan terdekat.
Dengan matahari berada di belakang Anda, Anda kemudian dapat dengan aman melihat gambar yang diproyeksikan. Jangan melihat matahari melalui lubang jarum!
Jangan gunakan kacamata gerhana atau perangkat genggam dengan kamera, teropong, atau teleskop karena membutuhkan berbagai jenis filter surya. Saat melihat gerhana sebagian atau cincin melalui kamera, teropong, atau teleskop yang dilengkapi dengan filter matahari yang tepat, Anda tidak perlu memakai kacamata gerhana. Filter matahari melakukan pekerjaan yang sama seperti kacamata gerhana untuk melindungi mata Anda.
BACA JUGA: Sibuknya Warga Betawi Saat Lebaran: Dari Ngaduk Dodol Hingga Beberes Rumah
Jadwal waktu puncak gerhana matahari bisa dilihat di halaman selanjutnya...
![Seorang warga menggunakan kacamata yang telah dimodifikasi, untuk mengamati fenomena Gerhana Matahari Parsial (sebagian) dari Pantai Firdaus, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Foto: Antara/Adwit B Pramono](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/85u8ntbxnr.jpg)
Berikut Jadwal Waktu Puncak Gerhana Matahari Total
• Biak: puncak gerhana pukul 13.57 WIT (durasi 1 menit 2 detik)
• Pulau Kisar: puncak gerhana pukul 13.22 WIT (durasi 1 menit 5 detik)
Berikut Jadwal Waktu Puncak Gerhana Matahari Sebagian
• Aceh: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
• Sumatera Utara: puncak gerhana pukul 10.24 WIB
• Sumatera Barat: puncak gerhana pukul 11.40 WIB
• Riau: puncak gerhana pukul 10.47 WIB
• Bengkulu: puncak gerhana pukul 10.41 WIB
• Jambi: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
• Kepulauan Riau: puncak gerhana pukul 10.53 WIB
• Sumatera Selatan: puncak gerhana pukul 10.42 WIB
• Lampung: puncak gerhana pukul 10.41 WIB
• Bangka Belitung: puncak gerhana pukul 10.50 WIB
• Banten: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
• DKI Jakarta: puncak gerhana pukul 10.45 WIB
• Jawa Barat: puncak gerhana pukul 10.43 WIB
• Jawa Tengah: puncak gerhana pukul 10.46 WIB
• DI Yogyakarta: puncak gerhana pukul 10.45 WIB
• Jawa Timur: puncak gerhana pukul 10.49 WIB
• Kalimantan Barat: puncak gerhana pukul 11.00 WIB
• Kalimantan Tengah: puncak gerhana pukul 11.00 WIB
• Kalimantan Selatan: puncak gerhana pukul 12.05 WITA
• Kalimantan Timur: puncak gerhana pukul 12.12 WITA
• Kalimantan Utara: puncak gerhana pukul 12.25 WITA
• Bali: puncak gerhana pukul 11.55 WITA
• Nusa Tenggara Barat: puncak gerhana pukul 11.58 WITA
• Nusa Tengga Timur: puncak gerhana pukul 12.02 WITA
• Sulawesi Barat: puncak gerhana pukul 12.14 WITA
• Sulawesi Selatan: puncak gerhana pukul 12.11 WITA
• Sulawesi Tengah: puncak gerhana pukul 12.22 WITA
• Sulawesi Tenggara: puncak gerhana pukul 12.18 WITA
• Gorontalo: puncak gerhana pukul 12.29 WITA
• Sulawesi Utara: puncak gerhana pukul 12.33 WITA
• Maluku Utara: puncak gerhana pukul 13.29 WIT
• Maluku: puncak gerhana pukul 13.24 WIT
• Papua Barat: puncak gerhana pukul 13.45 WIT
• Papua: puncak gerhana pukul 13.51 WIT