REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk berkumpul bersama keluarga ataupun mudik saat hari raya Idulfitri nanti. Sebab, lebaran pada tahun ini merupakan yang pertama kalinya setelah kebijakan PPKM ditiadakan.
"Ya Presiden sudah meminta agar lebaran kali ini dimanfaatkan untuk kumpul dengan keluarga atau yang mau mudik silakan, karena sudah tidak ada PPKM," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Kamis (20/4).
Bey mengatakan, Presiden pun memahami bahwa jajarannya juga memiliki keluarga dan kerabat yang sudah lama tidak bertemu setelah pandemi Covid-19 yang terjadi selama tiga tahun terakhir.
"Presiden juga mengerti, menteri punya keluarga, punya saudara yang sudah lama nggak ketemu. Tiga lebaran kemarin kan PPKM, masih ada pembatasan pergerakan masyarakat. Sekarang kan sudah tidak PPKM," jelasnya.
Ia juga mengatakan tidak ada keharusan bagi para menteri dan jajaran pemerintahan Jokowi untuk bersilaturahmi dengan Presiden saat hari raya Idulfitri nanti. Ia juga memastikan, Presiden tidak menggelar open house saat hari lebaran.
"Jadi kan sudah memutuskan tidak open house, jadi tidak perlu bertemu di hari lebaran. Kan masih ada hari lain," kata Bey.
Sedangkan sejumlah menteri lainnya seperti Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga tak ikut mendampingi Jokowi berlebaran di Solo.
"Nggak. Nggak ada yang ikut. Masing-masing lebaran dengan keluarganya," ujarnya.
Selain itu, Jokowi juga meminta agar selama mudik lebaran di Solo hanya didampingi oleh perangkat terbatas. Ia meminta agar para pegawai lainnya berlebaran bersama keluarga.
"Ya terbatas, jadi yang dinas di suasana cuti bersama sangat terbatas. Jadi perangkat yang terbatas kan ada paspampres melekat, yang lain gak usah. Kayak saya nggak ikut ke Solo," ungkap Bey.