REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Pemilik Facebook, Meta, mulai memberi tahu staf yang kehilangan pekerjaan dalam gelombang 10 ribu pemutusan hubungan kerja (PHK) yang diumumkan bulan lalu. Bos Meta Mark Zuckerberg mengatakan PHK adalah upaya untuk membuat perusahaan lebih efisien.
Meta yang juga memiliki Instagram dan WhatsApp, berada di bawah tekanan sejak penurunan tajam dalam bisnis periklanannya tahun lalu. Ini menyebabkan 13 persen stafnya, sekitar 11 ribu orang diberhentikan tahun lalu.
Sejumlah pegawai yang terdampak dari keputusan terbaru Meta menulis di media sosial. Mereka mengatakan sedang mencari pekerjaan baru.
Perusahaan menolak berkomentar dan menunjukkan memo bulan Maret saat Zuckerberg menguraikan rencana terbaru. Dia menggambarkan tantangan tahun lalu sebagai seruan untuk bangkit.
Menurut dia, PHK diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan realitas ekonomi baru dan memungkinkan perusahaan berinvestasi di masa depan. Pada bulan Maret, staf di tim rekrutmen pertama kali keluar dari perusahaan.
Pemberitahuan PHK terbaru juga berlaku untuk orang yang bekerja di tim IT perusahaan sesuai dengan rencana perusahaan. Putaran PHK lainnya yang memengaruhi tim bisnis dan administrasi diharapkan berjalan bulan depan.
Dilansir BBC, waktu PHK bisa berbeda untuk staf di luar Amerika Serikat (AS). Beberapa PHK mungkin tidak selesai sampai akhir tahun.
Menurut data dari PHK.fyi, lebih dari 170 orang di industri teknologi telah di-PHK secara global sejak awal tahun. Di antara perusahaan besar yang terlibat adalah Amazon dan Google.