Kamis 20 Apr 2023 16:01 WIB

Selama Ramadhan, Volume Transaksi PT Pos Indonesia Tumbuh 40 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasio

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Direktur Business Developement PT Pos Indonesia Prasabri Pesti (kedua kanan) sedang memantau distribusi bantuan beras cadangan pemerintah.
Foto: Istimewa
Direktur Business Developement PT Pos Indonesia Prasabri Pesti (kedua kanan) sedang memantau distribusi bantuan beras cadangan pemerintah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Volume transaksi PT Pos Indonesia mengalami pertumbuhan cukup signifikan selama Ramadhan. Bahkan, tanda pertumbuhan volume transaksi sudah terlihat sejak Januari 2023. 

"Dan terlihat puncak pertumbuhan ada di Bulan April yang tumbuh 40 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kami sudah mengantisipasi pertumbuhan transaksi ini,” ujar Direktur Business Development PT Pos Indonesia, Prasabri Pesti, Kamis (20/4/2023)

Selain kenaikan logistik perorangan, kata dia, kesibukan PT Pos juga ditambah mandatori pemerintah dalam distribusi bantuan beras cadangan pemerintah ke masyarakat. 

Seperti diketahui, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional dan Bulog selama Ramadhan ini menyalurkan bantuan beras untuk 21,3 Juta keluarga dì seluruh Indonesia dimana Pos Indonesia menjadi salah satu perusahaan logistik yang menyalurkan bantuan tersebut ke 13,5 juta keluarga penerima.

“Sampai H-1 Lebaran kami akan memaksimalkan menyalurkan bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah sesuai yang ditugaskan Bulog kepada Pos Indonesia,” papar Prasabri.

Ramadhan dan Idul Fitri selalu menjadi salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional, terutama sebagai puncak perputaran uang kartal di Indonesia. 

Seiring dengan meningkatnya jumlah pemudik yang mencapai 120 juta, Kementerian Keuangan memprediksi perputaran uang kartal bisa tumbuh 10 hingga 15 persen dibandingkan tahun lalu. 

PT Pos Indonesia, kata dia, termasuk yang mengalami puncak transaksi di Ramadhan dan Idul Fitri. "Kami memastikan tolak ukur standar waktu pengantaran tetap terjaga sesuai tolok ukur layanan meskipun ada kenaikan jumlah barang yang harus dikirim," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement