Kamis 20 Apr 2023 16:36 WIB

Ekspedisi Pengamatan Gerhana Matahari Total Kembangkan Ilmu Astrophysic

Pengamatan Gerhana Matahari Total dilakukan di Jawa Barat dan Maluku.

Fase gerhana matahari sebagian terlihat dari Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023). Observatorium Bosscha menggelar pengamatan gerhana matahari hibrida atau gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda bagi pelajar dan masyarakat umum secara gratis. Hal tersebut guna memberikan edukasi terkait fenomena astronomi serta pengenalan alat observatorium.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Fase gerhana matahari sebagian terlihat dari Observatorium Bosscha, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (20/4/2023). Observatorium Bosscha menggelar pengamatan gerhana matahari hibrida atau gerhana matahari yang memiliki dua macam gerhana berbeda bagi pelajar dan masyarakat umum secara gratis. Hal tersebut guna memberikan edukasi terkait fenomena astronomi serta pengenalan alat observatorium.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Observatorium Bosscha pada usianya yang ke-100 tahun terus memberikan sumbangsih keilmuan di bidang astronomi. Kali ini, bersama PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) melalui Medco Foundation, melakukan observasi dalam program Pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) yang digelar Observatorium Bosscha dan Institut Teknologi Bandung (ITB) di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, Maluku, Kamis (20/4/2023).

Komisaris Utama MedcoEnergi Yani Panigoro di sela observasi mengatakan, MedcoEnergi selalu mendukung pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, salah satunya Astronomi. “MedcoEnergi berharap program Ekspedisi Pengamatan GMT ini dapat membantu para astronom Indonesia untuk mempromosikan ilmu astrophysic agar lebih dikenal generasi penerus bangsa,” ujar Yani.

Baca Juga

Yani juga berharap melalui Ekspedisi ini, keberadaan Observatorium Bosscha dapat terus bermanfaat untuk mengembangkan ilmu astronomi di Indonesia. “Selain itu, kami berharap Observatorium Bosscha  dapat lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dan luar negeri,” ungkapnya. 

Terkait ekspedisi ini, berdasarkan informasi Observatorium Bosscha, masyarakat yang berada di jalur totalitas berkesempatan menyaksikan salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan, yaitu GMT. Jalur sempit memanjang ini akan membentang melewati Provinsi Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Jalur totalitas gerhana April 2023, sebagian besar jatuh di area lautan dan sedikit melewati daratan. Salah satu daerah yang sangat beruntung tersebut adalah Pulau Kisar. Pulau ini merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang terletak di Selat Wetar dan berbatasan dengan Timor Leste. Sementara, peneliti di luar jalur ini masih dapat mengamati Gerhana Matahari Sebagian (GMS). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement