REPUBLIKA.CO.ID, QATAR -- Selama bulan Ramadhan, transakasi pengiriman uang ke luar negeri dan pertukaran mata uang asing di Qatar meningkat. Pengiriman uang dari pekerja ekspatriat menjadi salah satu pendapatan devisa terbesar lantaran banyaknya tenaga kerja asing yang bekerja di negeri yang kaya minyak serta gas alam tersebut.
Selain itu, pengiriman uang pekerja memberikan kontribusi penting terhadap PDB suatu negara yang memiliki efek menetes ke bawah pada ekspansi perdagangan, penciptaan lapangan kerja, dan pengembangan mata pencaharian. Menurut pejabat kantor penukaran uang di Qatar, jumlah pengiriman uang dan transaksi pertukaran meningkat pesat sejak awal bulan suci Ramadhan.
“Terjadi peningkatan tajam dalam jumlah pengiriman uang sekitar 600 hingga 700 dan transaksi pertukaran sekitar 200 per hari,” kata Branch Manager Al Zaman Exchange, Lulu Hypermarket, D-Ring Road, Rilwan Abdul Khader, dikutip dari Zawya, Kamis (20/4/2023).
Qatar adalah rumah bagi sejumlah besar ekspatriat yang sebagian besar penghasilannya uang dikirim ke orang-orang terkasih dan tanggungan mereka di kampung halamannya. Sekitar 85 persen ekspatriat dari populasi di Qatar yang diperkirakan sekitar 3,04 juta menurut statistik terbaru.
Pejabat di kantor pertukaran di Doha mengatakan jumlah pengiriman uang selama bulan Ramadhan lebih tinggi dan meningkat sekitar 15-20 persen sejak awal bulan suci.
"Transaksi bursa belum setinggi pengiriman uang yang meningkat beberapa kali lipat dalam beberapa minggu terakhir," kata seorang pejabat di Lulu Exchange Co. D-Ring Road.
Sekitar 200 kantor pertukaran beroperasi di Qatar memfasilitasi pengiriman uang asing dan transaksi pertukaran sepanjang waktu. Kantor pertukaran uang memfasilitasi pertukaran mata uang yang berbeda dengan satu atau lebih mata uang dan membantu dalam memproses pembayaran tagihan kartu kredit dan utilitas.