REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kabar mengejutkan datang dari bintang lapangan hijau Cristiano Ronaldo bersama Al Nassr. Ronaldo mendapat kecaman dari berbagai pihak setelah aksinya yang diduga memegang alat kelamin.
Insiden itu terjadi ketika Al Nassr dikalahkan Al Hilal dalam laga lanjutan Saudi Pro League pada 18 April 2023 lalu. Desakan untuk memutus kontrak Ronaldo menyeruak di media sosial (medsos).
Kini seorang pengacara Arab Saudi menyerukan agar pesepak bola asal Portugal itu dideportasi setelah menunjukkan gestur tubuh yang seronok. Isyarat itu muncul setelah penggemar mulai meneriakkan nama Lionel Messi.
"Ini dianggap sebagai kejahatan penghinaan publik, dan itu adalah salah satu kejahatan yang memerlukan penangkapan dan deportasi jika dilakukan oleh orang asing," demikian pernyataan Nouf bin Ahmed pada akun Twitter pribadinya dilansir Express, Kamis (20/4/2023).
Sementara itu, penggemar kulit bundar Liga Arab Saudi meminta Komite Disiplin dan Etik Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) untuk menjatuhkan sanksi berat.
Para fan merujuk pada hukuman yang dijatuhkan kepada mantan pemain Al Ittihad Alhassane Keita tahun 2008 lalu. Ketika itu, Keita diputus kontrak karena melakukan aksi tak pantas.
Wartawan sepak bola Arab Saudi Ozman Abu Bakar menyebut, tindakan eks pemain Real Madrid dan Manchester United (MU) itu tindakan tak bermoral, yang harus diberikan sanksi.
Ronaldo melakukan aksi tak senonoh itu sebagai respons atas ejekan suporter Al Hilal. Suporter Al Hilal meneriakkan nama 'Lionel Messi' untuk memprovokasi Ronaldo yang sedang berlaga di lapangan.
Akan tetapi, Marca menyebut pihak Al Nassr telah meluncurkan pembelaan terhadap pesepak bola berusia 38 tahun. Klub menjelaskan, Ronaldo tidak melakukan gerakan ke arah pendukung lawan.