Ahad 23 Apr 2023 12:08 WIB

Kurang Tidur Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Mata

Kurang tidur yang terus berulang bisa menyebabkan kesehatan mata terganggu.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Kurang tidur yang terjadi secara berulang dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma yang dapat menyebabkan kebutaan.
Foto: www.freepik.com
Kurang tidur yang terjadi secara berulang dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma yang dapat menyebabkan kebutaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cukup tidur menjadi hal yang penting bagi kesehatan, termasuk kesehatan mata. Ketika seseorang terus mengalami kurang tidur, beberapa masalah pada penglihatan bisa terjadi.

Menurut Eye Health Northwest, mata membutuhkan tidur minimal lima jam per malam. Selama tidur berlangsung, mata akan melalui serangkaian proses pemulihan.

Baca Juga

Satu hari saja tak mendapatkan tidur yang cukup, mata bisa terasa kering, gatal, atau memerah. Keluhan-keluhan tersebut bisa terjadi karena mata tak mendapatkan cukup waktu untuk memproduksi air mata. Kurangnya produksi air mata juga bisa berujung pada infeksi mata.

Melansir mayo clinic, Ahad (23/4/2023), kurang tidur juga bisa memunculkan beberapa keluhan lain pada penglihatan. Sebagian di antaranya adalah mata berkedut, sensitif terhadap cahaya, dan pandangan kabur.

Kurang tidur yang terjadi dalam kurun waktu lebih lama bisa memunculkan masalah yang lebih serius. Menurut American Academy of Sleep Medicine misalnya, kurang tidur yang terjadi secara berulang dapat meningkatkan risiko terjadinya glaukoma yang dapat menyebabkan kebutaan.

Studi pada 2008 dalam jurnal Sleep juga menemukan bahwa kekurangan tidur selama 27 jam dapat memperlambat reaksi waktu pengemudi profesional. Selain itu, kondisi tersebut juga dapat membuat pengemudi profesional membuat kesalahan yang signifikan dalam memproses informasi visual.

Agar kesehatan mata bisa terjaga dengan baik, salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kebiasaan tidur. Terkadang, kurang tidur dipicu oleh kebiasaan yang dilakukan saat terjaga. Bila kebiasaan tersebut diperbaiki dan kecukupan tidur terpenuhi, kesehatan mata akan lebih terlindungi.

Menurut Piedmont Eye Center, upaya yang tak kalah penting untuk memperbaiki kualitas tidur adalah menghindari paparan sinar biru sebelum jam tidur. Paparan sinar biru dapat menstimulasi mata secara berlebih dan mempengaruhi tidur. Paparan sinar biru dari beragam perangkat elektronik sebaiknya dihindari sekitar 30 menit hingga dua jam sebelum jam tidur.

Pengguna lensa kontak juga perlu memastikan bahwa lensa yang mereka gunakan telah benar-benar dilepas sebelum beristirahat di tempat tidur. Meski beberapa lensa kontak bisa digunakan saat tidur, melepaskan lensa kontak saat tidur akan membantu mata mendapatkan oksigen dan kelembapan yang lebih optimal.

Kebiasaan lain yang juga direkomendasikan untuk menjaga kesehatan mata adalah olahraga rutin. Salah satu manfaat dari olahraga adalah bisa membantu mempermudah tidur di malam hari. Akan tetapi, hindari melakukan olahraga berintensitas tinggi sebelum jam tidur.

 

Meredakan Mata Tegang

Kurang tidur juga bisa memunculkan keluhan mata tegang di keesokan paginya. Bila hal ini terjadi, Mayo Clinic mengungkapkan bahwa ada beberapa tips yang dapat membantu. Sebagian di antaranya adalah mengatur posisi pencahayaan atau lampu di dalam ruangan, menggunakan lampu meja saat bekerja, hindari paparan langsung cahaya pada mata, dan hindari meletakkan komputer berhadapan dengan jendela.

Bila mata terasa kering, penggunaan air mata buatan bisa membantu. Selain itu, bila menggunakan komputer, istirahatkan mata selama minimal 20 detik dengan melihat objek sejauh 20 kaki setiap 20 menit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement