REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan bahwa jumlah pemudik yang melintas di Tol Cikampek mencapai angka paling tinggi dibandingkan tahun 2019 dan 2022. Pada tahun ini, tercatat mengalami peningkatan sebesar 20 persen.
Hal itu disampaikan Kapolri saat melanjutkan tinjauan langsung arus mudik di Tol Cikampek KM 70 bersama dengan stakeholder terkait, Kamis, (20/3/2023).
"Tadi diinformasikan tercatat untuk jumlah masyarakat ataupun pemudik yang melintas di Tol Cikampek, mencapai angka tertinggi. Paling tinggi dibandingkan tahun 2022 ataupun tahun 2019. Mencapai angka 163 ribu. Naik kurang lebih 20 persen dibandingkan tahun 2022," kata Sigit.
Meski mengalami peningkatan yang signifikan, Sigit menegaskan, dengan kerja keras dan kesiapan pengaturan kebijakan rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan, semua bisa tetap terkendali dan berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah berkat rekayasa yang dilaksanakan, semua bisa berjalan dengan lancar, bisa teratasi," ujar Sigit.
Tak hanya di jalan tol, Sigit juga tetap menginstruksikan kepada jajarannya untuk tetap melakukan penjagaan serta pengamanan di arteri. Sehingga, kata Sigit, baik jalur tol maupun arteri, pelaksanaan arus mudik tetap berjalan dengan baik dan kondusif.
"Kemudian kita juga sudah lakukan pengecekan untuk jalur arteri sendiri, semuanya masih bisa berjalan dengan baik. Tentunya kita tetap harus memperhatikan baik jalur tol maupun jalur arteri," ucap Sigit.
Untuk kedepannya, Sigit menyatakan bahwa, jajaran Korlantas Polri beserta stakeholder terkait akan kembali melakukan rapat evaluasi guna menentukan langkah selanjutnya terkait dengan penerapan kebijakan rekayasa lalu lintas di jalan tol, sesuai dengan kondisi yang ada.
"Tentunya setelah ini akan dilaksanakan rapat lagi. Untuk kemudian, nanti diambil keputusan apakah sudah bisa kembali ke normal atau Contraflow. Berdasarkan dengan data-data angka per-jam yang nantinya akan menjadi keputusan bersama," tutup Sigit.