REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Badan olahraga tertinggi Italia pada Kamis (19/4/2023) membatalkan keputusan pengurangan 15 poin kepada klub Serie A Juventus dalam sebuah kasus yang berpusat pada kesepakatan transfer klub. Badan Penjamin Olahraga Italia memerintahkan otoritas sepak bola untuk menggelar sidang baru.
Dengan delapan pertandingan tersisa untuk dimainkan, keputusan tersebut akan mengangkat Juventus dari posisi ketujuh ke posisi ketiga di klasemen Serie A dengan 59 poin. Juventus masih tertinggal 16 poin di belakang pemuncak klasemen Napoli, tapi kembali ke tempat posisi untuk lolos ke Liga Champions musim depan.
Keputusan dari Badan Penjamin Olahraga Italia ini muncul setelah Juventus, klub sepak bola paling sukses di Italia, mengajukan banding atas hukuman yang dikeluarkan oleh pengadilan sepak bola Italia pada bulan Januari lalu. Hukuman diberikan setelah melihat cara klub dan sejumlah tim lain dalam melakukan kesepakatan pertukaran pemain.
Pengadilan sepak bola juga telah menjatuhkan larangan untuk memegang jabatan di sepak bola Italia kepada 11 direktur Juventus pada masa lalu dan saat ini, termasuk mantan Ketua Andrea Agnelli, anggota keluarga terkemuka yang mengendalikan Juventus melalui perusahaan investasi mereka, Exor.
Menerima sebagian banding Juventus, Badan Penjamin Olahraga tidak membebaskan klub dari kesalahan, tetapi memutuskan bahwa pengadilan sepak bola yang terdiri dari para hakim yang berbeda sekarang harus mengadakan proses baru terhadap Juventus dan beberapa direktur dan menghasilkan hukuman yang lebih tepat. Otoritas olahraga mengonfirmasi larangan untuk empat dari 11 direktur, termasuk Agnelli dan direktur Tottenham Hotspur saat ini, Fabio Paratici.
Chief Football Officer Juventus, Francesco Calvo, mengatakan bahwa klub menyambut baik dampak dari keputusan tersebut terhadap klasemen Serie A karena memberikan kepastian bagi Juventus dan tim-tim lain yang memperebutkan tempat di Liga Champions Eropa tahun depan.
"Mulai hari ini, kami akhirnya memiliki kepastian dan kami berharap bahwa poin yang telah diberikan kembali kepada kami akan tetap bersama kami selamanya," tambah Calvo, berbicara sebelum pertandingan Liga Eropa klub Italia melawan Sporting Lisbon.
Namun, Juventus masih menghadapi potensi hukuman olahraga, termasuk pengurangan poin lagi, dalam kasus terpisah yang sedang dilakukan oleh asosiasi sepak bola Italia (FIGC) atas dugaan ketidakberesan dalam pembayaran klub kepada para pemain.
FIGC telah menyelesaikan investigasi pekan lalu dan diperkirakan akan memutuskan apakah Juventus harus menghadapi pengadilan sepak bola lainnya.
Penyelidikan oleh otoritas olahraga dipicu oleh investigasi yang dilakukan oleh jaksa penuntut kriminal di Turin, tempat klub ini bermarkas, dalam sebuah kasus terkait dugaan pembukuan yang salah.
Sidang pengadilan pidana untuk memutuskan apakah akan memerintahkan pengadilan untuk Andrea Agnelli, 11 orang lainnya dan klub itu sendiri dimulai bulan lalu. Juventus membantah melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa akuntansi mereka sudah sesuai dengan standar industri.