Jumat 21 Apr 2023 08:43 WIB

Ribuan Jamaah Padati Shalat Idul Fitri di Puro Mangkunegaran Solo

Gema takbir sudah mengaung sejak pukul 05.48 WIB.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Ribuan jamaah Muhammadiyah berduyun-duyun menuju Pamedan, Puro Mangkunegaran untuk melangsungkan ibadah sholat idul Fitri usai berpuasa selama satu bulan, Jumat (21/4/2023).
Foto: Republika/C02
Ribuan jamaah Muhammadiyah berduyun-duyun menuju Pamedan, Puro Mangkunegaran untuk melangsungkan ibadah sholat idul Fitri usai berpuasa selama satu bulan, Jumat (21/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan jamaah Muhammadiyah berduyun-duyun menuju Pamedan, Puro Mangkunegaran di Kota Solo, Jawa Tengah, untuk melangsungkan ibadah shalat idul Fitri usai berpuasa selama satu bulan lamanya pada tahun 1444 Hijriyah.

Pantauan Republika, gema takbir sudah mengaung sejak pukul 05.48 WIB. Disusul jamaah yang mulai berdatangan. Ada yang datang bersama teman hingga sanak keluarganya. Shalat Idul Fitri pun digelar sekitar pukul 06.32 WIB. 

Ketua ranting Muhammadiyah Keprabon Muhammad Rohmadin Mansyur bahwa shalat id di Puro Mangkunegaran tersebut jamaah yang hadir lebih banyak. Ia mengungkapkan bahwa secara jumlah ada dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. 

"Mungkin tahun ini sekilas lebih banyak dari biasanya. Biasanya shafnya ga mentok dari Utara ke selatan sekitar 4.000-an jamaah. Jadi bisa dikatakan jumlahnya hampir dua kali lipatnya," kata Rohmadin, Jumat (21/4/2023).

Rohmadin berpendapat bahwa kemungkinan lantaran adanya lonjakan karena banyaknya yang mudik ke Solo tahun ini. "Bisa jadi, jadi mereka bisa shalat id bareng-bareng di sini. Secara sekilas kelurahan Kampung Baru, Keprabon, Timuran, Kestalan, Setabelan, saya pikir karena memang ini ada di tengah-tengah kita lihat juga banyak yang dari luar kota," katanya. 

Desiana (39) warga asli Solo mengatakan bahwa pihaknya memutuskan untuk melangsungkan shalat idul Fitri hari ini lantaran menurut penilaiannya satu Syawal jatuh pada hari ini. Ia mengaku mudik tahun ini dari bandung. "Karena kemarin kan ada gerhana jadi jata saudara harusnya bulan sudah nampak jadi saya meyakini satu Syawal hari ini," katanya, Jumat (21/4/2023). 

Desi mengungkapkan bahwa pihaknya tidak condong ke satu sisi baik Muhammadiyah maupun NU. Sebab, seperti diketahui kebanyakan yang melangsungkan ibadah hari ini adalah warga Muhammadiyah. 

"Enggak sih, kita gak ada aliran ke NU atau Muhammadiyah ikut Islam aja. Di keluarga juga ada yang shalat besok. Kalau hari ini sudah ada yang ngucapin selamat idul Fitri kalau besok ya ngucapin lagi," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement