Jumat 21 Apr 2023 10:54 WIB

Roket Starship dari SpaceX Meledak, Elon Musk tak Kaget?

Tak lama setelah berhasil diluncurkan, Starship tampak meledak di udara.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Natalia Endah Hapsari
Roket Starship tampak meledak di udara tak lama setelah berhasil meluncur.
Foto: REUTERS/Joe Skipper
Roket Starship tampak meledak di udara tak lama setelah berhasil meluncur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Setelah sempat mengalami penundaan, SpaceX akhirnya melakukan tes peluncuran dan meluncurkan roket Starship mereka dari Texas pada Kamis (20/4), pukul 09.33 waktu setempat atau sekitar pukul 20.33 WIB. Tak lama setelah berhasil diluncurkan, Starship tampak meledak di udara.

Roket yang digadang sebagai roket terkuat di dunia ini didorong oleh rocket booster atau pendorong roket Super Heavy yang terdiri atas 33 mesin. Kapsul Starship sempat "menunggangi" Super Heavy saat meluncur di udara, melewati Teluk Meksiko.

Baca Juga

Sekitar 2,5 menit setelah peluncuran, pendorong roket Super Heavy dijadwalkan akan menghabiskan sebagian besar bahan bakarnya dan memisahkan diri dari kapsul pesawat luar angkasa Starship. Selanjutnya, Super Heavy akan jatuh ke dalam samudera dan Starship akan terus melambung ke angkasa menggunakan mesin yang terpasang di roket tersebut.

Peluncuran roket ini sempat mencapai ketinggian 39 kilometer dari atas permukaan tanah. Namun empat menit setelah diluncurkan, Starship meledak. "Kendaraan ini mengalami sejumlah kerusakan mesin selama tes peluncuran, kehilangan altitude, dan mulai jatuh," jelas pernyataan resmi dari SpaceX, seperti dilansir CNN.

Landasan peluncuran yang digunakan oleh SpaceX untuk meluncurkan Starship akan ditutup hingga Jumat (21/4). SpaceX mengungkapkan bahwa tim mereka akan menganalisis data dan melakukan perbaikan untuk tes peluncuran berikutnya.

Meski Starship meledak di udara, tes peluncuran ini berhasil memenuhi beberapa target yang telah dibuat oleh SpaceX. CEO SpaceX Elon Musk juga mengungkapkan bahwa dia tak berekspektasi tes peluncuran kali ini akan berhasil. "Kesuksesan bukanlah sesuatu yang seharusnya diharapkan dari (tes peluncuran) ini, itu gila," lanjut Musk.

Menurut Musk, kesuksesan dari sebuah tes peluncuran datang dari hal yang bisa mereka pelajari. Ledakkan roket yang terjadi dalam tes peluncuran kali ini, lanjut Musk, akan membantu timnya untuk memperbaiki reliabilitas roket Starship. "Tes peluncuran yang menarik. (Kami) banyak belajar untuk (memperbaiki) tes peluncuran berikutnya dalam beberapa bulan," ujar Musk.

Musk juga memprediksi bahwa Starship mungkin akan berhasil mencapai orbit dalam tahun ini. Bila tak berhasil dalam tahun ini, Musk yakin target tersebut akan berhasil diraih pada tahun depan.

Administrator NASA, Bill Nelson, turut menyampaikan ucapan selamatnya kepada SpaceX. Nelson mengatakan setiap pencapaian besar dalam sejarah membutuhkan risiko yang terkalkulasi. "Karena dengan risiko yang besar datang pencapaian yang juga besar. Saya menantikan semua hal yang dipelajari SpaceX untuk tes peluncuran berikutnya," ujar Nelson.

NASA telah memilih SpaceX untuk menyediakan lunar lander Starship yang akan membawa astronot dari roket yang berbeda turun ke permukaan bulan. Lunar lander Starship ini rencananya akan digunakan dalam misi Artemis III yang dijadwalkan paling cepat pada 2025 awal. Sebelum misi itu berlangsung, SpaceX harus membuktikan bahwa Starship bisa meluncur hingga ke bulan. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement