Jumat 21 Apr 2023 10:24 WIB

Birdwatching Jadi Wisata Unggulan Jayapura

Perlindungan SDA berbasis kearifan lokal atas inisiatif komunitas terlihat di sana.

Burung Cendrawasih. Birdwatching atau pengamatan burung Cenderawasih merupakan wisata unggulan berbasis lingkungan yang banyak digemari wisatawan mancanegara.
Burung Cendrawasih. Birdwatching atau pengamatan burung Cenderawasih merupakan wisata unggulan berbasis lingkungan yang banyak digemari wisatawan mancanegara.

REPUBLIKA.CO.ID, Mengamati burung atau birdwatching merupakan salah satu jenis rekreasi dengan bentuk kegiatan di alam bebas yang sangat mengasyikkan. Birdwatching atau juga disebut birding mampu memikat wisatawan, terutama turis mancanegara.

Dinas Pariwisatadan Kebudayaan Kabupaten Jayapura, Papua, menyebutkan, birdwatching atau pengamatan burung Cenderawasih merupakan wisata unggulan berbasis lingkungan yang banyak digemari wisatawan mancanegara. "Objek wisata unggulan Kabupaten Jayapura yakni Birdwatching Isyo Hill's di Kampung Rephang Muaif, Distrik Nimbokrang," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jayapura Ted Mokay.

Baca Juga

Mengamati burung di alam bebas dapat dinikmati dengan mata telanjang, menggunakan alat bantu seperti teleskop atau teropong binokular, atau sekadar mendengarkan suara burung. Objek wisata unggulan di daerah ini memang turisme berbasis lingkungan karena memiliki potensi alam yang indah dan beraneka ragam.

Pengunjung di Birdwatching Isyo Hill's Kampung Rephang Muaif ini didominasi oleh wisatawan mancanegara. Selama ini wisata tersebut tidak pernah sepi pengunjung dan tak mengenal musim.

Sebagai bentuk dukungan, Dinas Pariwisata Jayapura telah membantu melengkapi sarana prasarana penunjang, seperti menara pandang burung Cenderawasih dan penginapan.

Birdwatching Isyo Hill's Rhepang Muaif merupakan hutan adat dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Kawasan ini merupakanhabitat bagi setidaknya enam jenis burung cendrawasih.

Yayasan WWF Indonesia wilayah Papua menyebutkan Birdwatching Isyo Hill's Rhepang Muaif di Kabupaten Jayapura termasuk dalam Indigenous and Community Conserved Area (ICCA) atau Kawasan Konservasi Masyarakat Adat dan Komunitas. "Kami melihat keterlibatan masyarakat adat, perempuan, dan pemuda dalam pengelolaan ekowisata. Itu merupakan kolaborasi yang baik untuk pembangunan berkelanjutan guna melestarikan keanekaragaman hayati," kata Wika Rumbiak, Papua Program Manager Yayasan WWF.

Praktik perlindungan sumber daya alam dan lingkungan berbasis kearifan serta nilai-nilai lokal berdasarkan inisiatif komunitas terlihat di kawasan Birdwatching Rhepang Muaif. Melalui perlindungan masyarakat adat, pendanaan yang berkelanjutan, pengembangan sektor wisata, hingga pengembangan hasil hutan bukan kayu yang berkelanjutan, bertitik berat pada tujuan menjaga keutuhan hutan alam.

Yayasan itu pada program Papua secara berkesinambungan bekerja bersama dengan masyarakat adat, pemerintah daerah, universitas, serta mitra pembangunan lainnya untuk perlindungan keanekaragaman hayati, baik flora dan fauna.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement