REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Urusan Islam, Panggilan dan Bimbingan Arab Saudi telah mengarahkan warganya untuk melakukan sholat Idul Fitri di masjid-masjid, dan bukan di luar masjid di kegubernuran dan kota-kota di mana hujan diperkirakan akan turun.
Arahan Kementerian datang karena perkiraan curah hujan yang diprediksi akan mengguyur di sebagian besar wilayah Arab Saudi pada hari Idul Fitri. Ini telah meminta cabang-cabangnya untuk menindaklanjuti prakiraan cuaca yang akan dikeluarkan oleh Pusat Meteorologi Nasional (NCM).
Dalam konteks yang sama, Departemen Masjid, Panggilan dan Bimbingan di Kegubernuran Taif telah mengumumkan pelaksanaan sholat Idul Fitri. Departemen mengumumkan agar penyelenggaraan sholat Idul Fitri di masjid-masjid yang sebelumnya diumumkan, dan agar tidak mengadakan sholat di area luar masjid karena khawatir dengan kondisi cuaca.
NCM sebelumnya memperkirakan badai petir akan berlanjut di sebagian besar wilayah Arab Saudi hingga hari-hari pertama bulan Shawwal.
Kerajaan memutuskan merayakan Idul Fitri 1444 H pada Jumat 21 April 2023, setelah tim pengamat berhasil melihat penampakan bulan sabit Syawal. Munculnya bulan baru ini berarti menandai berakhirnya puasa Ramadhan di Arab Saudi.