Jumat 21 Apr 2023 12:03 WIB

Menlu: Korut Sebagai Negara Senjata Nuklir tak Terbantahkan

Posisi Korea Utara sebagai negara senjata nuklir akan tetap tak terbantahkan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.
Foto: reuters
Citra satelit yang menunjukkan lokasi reaktor nuklir Korea Utara (Korut) Yongbyon.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara mengkritik pernyataan Amerika Serikat (AS) dan negara Kelompok Tujuh (G7) yang mengecam uji coba rudal antarbenua. Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son-hui mengatakan, posisi Korea Utara sebagai negara senjata nuklir akan tetap tak terbantahkan.

Korea Utara juga akan melanjutkan tindakan yang sah sampai ancaman militer dari Amerika Serikat dan sekutunya dihilangkan. Choe mengatakan, status Korea Utara sebagai kekuatan nuklir adalah final dan tidak dapat diubah. Choe menegaskan, status ini akan tetap menjadi kenyataan yang tak terbantahkan, bahkan jika Washington dan pihak lain di Barat menyangkalnya.

Choe mengatakan, pengembangan senjata nuklir Pyongyang dimaksudkan untuk menjaga dari ancaman AS. Dia mendesak Washington untuk menghentikan kebijakan permusuhan terhadap Korea Utara untuk memastikan keamanannya sendiri.

“Ini adalah ide anakronistik jika Anda berpikir bahwa hanya Washington yang memiliki hak dan kemampuan untuk melakukan serangan nuklir,” kata Choe dikutip oleh media pemerintah Korea Utara KCNA.

“Selama kami memiliki kekuatan untuk membalas ancaman nuklir AS, kami tidak akan pernah meminta pengakuan atau persetujuan dari siapa pun," ujar Choe menambahkan.

Choe menuduh negara-negara G7 secara ilegal mencampuri urusan dalam negeri Korea Utara dengan menuntut denuklirisasi. Dia mengatakan, Pyongyang akan mengambil tindakan keras jika mereka berusaha melanggar kedaulatan dan kepentingan fundamentalnya.

“Kami akan melanjutkan semua tindakan sah yang diberikan kepada negara berdaulat mana pun sampai ancaman militer dari AS dan pasukan musuh sekutunya benar-benar dihilangkan, dan lingkungan bermusuhan yang menghambat keberadaan dan pembangunan independen kami pada dasarnya berakhir,” kata Choe.

Ketegangan telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Korea Utara meningkatkan kegiatan militer dan mengancam tindakan yang lebih praktis dan ofensif, ketika pasukan AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer musim semi tahunan.

Korea Utara telah bereaksi keras terhadap latihan militer AS dan Korea Selatan tersebut. Pyongyang menyebutnya sebagai latihan untuk perang nuklir habis-habisan.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement