Jumat 21 Apr 2023 12:47 WIB

Mengenang Kembali Perjanjian Batu Tulis Antara Megawati dan Prabowo

Megawati pernah berjanji mendukung Prabowo pada Pilpres 2014, tapi urung terlaksana.

Red: Erik Purnama Putra
Pertemuan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi di Istana Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6/2022).
Foto: Sekjen Pdip Hasto Kristiyanto.
Pertemuan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi di Istana Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dilaporkan bakal bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Batu Tulis, Kota Bogor, Jumat (21/4/2023) siang WIB. Keduanya dikabarkan bakal mengumumkan capres yang diusung PDIP pada Pemilu 2024. Kandidat kuat yang disebut-sebut adalah Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo.

Ketika nama Istana Batu Tulis mengemuka, ingatan publik kembali kepada Pemilu 2009. Kala itu, Megawati bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto membuat Perjanjian Batu Tulis. Perjanjian itu dibuat pasangan Megawati-Prabowo yang akan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009, terkait dukungan pada Pemilu 2014.

Prabowo berkenan menjadi calon wakil presiden (cawapres) Megawati ketika menghadapi pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono pada Pilpres 2009. Sebagai imbalanya, Megawati harus mendukung pencalonan Prabowo pada Pilpres 2014.

Sayangnya, janji itu urung terlaksana. Prabowo tidak mendapat dukungan Megawati, yang lebih memilih memajukan Joko Widodo (Jokowi). Alhasil, Prabowo harus berhadapan dengan Jokowi pada Pilpres 2014. Setelah kalah, Prabowo lawan Jokowi kembali terulang pada Pilpres 2019, dengan hasil serupa.