REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyebut terjadi anomali pergerakan pemudik di gerbang tol Kalikangkung, Kota Semarang, pada Idul Fitri 1444 H kali ini. Meski demikian, ia mengapresiasi para pemudik yang disebutnya sangat kooperatif dalam mendukung ketertiban dan kelancaran pada Idul Fitri kali ini.
Yang cukup signifikan, para pemudik melakukan perjalanan mudik tidak pada H-2, H-3 dan H-4. Ini yang membuat mudik pada Idul Fitri 1444 Hijriyah kali ini disebutnya berhasil dan terbukti dari apa yang terjadi mulai dari KM 72 (GT Cikatama) beberapa hari ini.
"Ruang waktu mudiknya menjadi lebih panjang," katanya, Jumat (21/4/2023).
Berikutnya, para pemangku kepentingan bisa segera mempersiapkan untuk penyelenggaraan arus balik. Menhub juga menambahkan, ada beberapa keterangan yang disampaikan oleh Dirlantas dan Jasamarga, yang menurutnya sangat menarik.
Jadi puncak arus pergerakan para pemudik di ruas tol --antara GT Cikatama KM 72 hingga KM 414 atau GT Kalikangkung Semarang-- mengalami anomali. Di KM 72 terjadi puncak mudik pada H-4 dan H-3, sementara di GT Kalikangkung pada H-2.
"Artinya apa, pemudik dari Jawa Barat dan Jabodetabek, banyak yang terpecah di tengah, seperti Cirebon, Brebes, Pemalang dan jalur selatan," jelasnya.
Sehingga, inilah yang ditekankan dan menjadi saran oleh Dirlantas Polda Jawa Tengah, seyogyanya rekayasa one way bisa dilakukan lebih panjang lagi. Perubahan dari one way menjadi contraflow dinilai tidak mengagetkan dan tidak membahayakan petugas di lapangan, karena itu membutuhkan waktu.
Karena itu, yang harus segera dipersiapan adalah mudik balik atau arus balik pada Idul Fitri 1444 Hijriyah kali ini.
"Satu kata, jangan mudik balik pada hari Senin dan Selasa, mudiklah setelah hari itu, Rabu dan Kamis atau Jumat," katanya.
Memang, lanjut Menhub, sudah ada sebagain masyarakat yang hari Rabu sudah harus kembali beraktivitas. Tetapi jika masih memungkinkan bisa dikelola dengan baik.