REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Sebanyak 120 ribu orang dilaporkan melakukan sholat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki, Jumat (21/4/2023). Departemen Wakaf Islam menyebut sholat berjamaah ini dilakukan meskipun ada tindakan tegas yang diambil otoritas pendudukan Israel.
Dilansir di WAFA, Jumat (21/4/2023), disampaikan bahwa pasukan pendudukan menyerang pemuda Palestina. Mereka dipukuli dengan tongkat di dekat Gerbang Singa, saat mereka sedang dalam perjalanan untuk menunaikan sholat Idul Fitri.
Selama bulan Ramadhan ini, kompleks Masjid Al Aqsa menjadi saksi serangan malam berturut-turut oleh pasukan pendudukan Israel.
Pasukan ini tidak hanya menghalangi masuknya Muslim ke dalam kompleks, tetapi juga melakukan serangan terhadap jamaah dan pengasingan di masjid.
Pada 4 dan 5 April lalu, ditandai sebagai puncak serangan terhadap Muslim. pasukan pendudukan menggerebek Masjid Al Aqsa dan menyerang jamaah, dalam adegan mengejutkan yang terekam video dan dibagikan secara luas di media sosial, yang menimbulkan kecaman internasional.
Kebrutalan polisi terhadap jamaah ini mengingatkan pada ketegangan Ramadhan 2021 dan kekerasan Mei, atas pengambilalihan properti Palestina di Sheikh Jarrah oleh pemukim Israel.
Baca juga: Yang Terjadi Terhadap Tentara Salib Saat Shalahuddin Taklukkan Yerusalem
Tidak hanya itu, mereka juga melakukan perambahan di kompleks masjid dan kekerasan massa, yang berpuncak pada serangan gencar Israel di Gaza dan protes skala besar sepanjang sejarah Palestina.
Bagi banyak warga Palestina di Yerusalem dan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, Ramadhan terhubung langsung dengan Masjid Al Aqsa.
Kompleks Masjid Al Aqsa menaungi Masjid Dome of the Rock dan Masjid Al-Aqsa, yang mana dianggap sebagai situs tersuci ketiga dalam Islam.
Al Aqsa terletak di Yerusalem Timur, bagian dari wilayah Palestina yang diakui secara internasional dan telah diduduki oleh militer Israel sejak 1967.
Sumber: english