REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masih banyak potret mushola-mushola lama di pelosok desa yang sudah tidak layak huni sehingga perlu dilakukan pemugaran dan renovasi bangunan. Salah satu mushola dengan potret kondisi tersebut adalah Mushola Al-Soliqul Amin yang bertempat di Dusun Bilo RT 17 RW 3, Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro. Keadaan mushola kemudian diperparah dengan tidak adanya saluran air untuk wudu.
Sebelumnya, mushola ini sudah mendapatkan bantuan dari Presiden Joko Widodo yang diajukan oleh pemerintah desa setempat. Bantuan yang diperoleh itu kemudian digunakan untuk biaya pemugaran mushola supaya bangunan kembali kokoh dan kayu-kayu atap tidak lagi keropos sehingga membahayaka para jamaah.
Setelah pekerjaan pembangunan selesai, terdapat permasalahan-permasalahan lain yaitu musala yang sudah direnovasi belum mempunyai sarana wudu. Selama ini para jamaah, berwudu di rumah masing-masing sebelum berangkat salat jamaah. Kondisi ini menjadi perhatian pihak LMI.
Melalui program sedekah air bersih untuk pembangunan sumur bor, LMI membantu pembangunan sumur bor di dekat mushola supaya bisa dipakai sebagai sarana wudu para jamaah salat. Proses pengeboran dikerjakan oleh tukang bor yang berasal dari warga setempat, Ahad (16/04)
Resma Edhi Satria selaku Perwakilan LMI Jawa Timur 3 berharap bahwa pembangunan sumur bor itu bisa melengkapi fasilitas mushola. “Alhamdulillah musala di sini semakin bagus dan sudah ada tempat wudunya. Mudah-mudahan dengan pembangunan sumur bor ini bisa melengkapi sarana mushola yang sudah megah dibangun oleh Presiden Jokowi sehingga jamaah salat dapat menggunakan musala secara maksimal”, ungkapnya.
Salah satu pengurus mushola, Luki Handriyanto mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak LMI beserta seluruh donaturnya atas bantuan yang diberikan. “Semoga bantuan ini bisa membantu para jamaah agar dapat berwudu langsung di musala bukan di rumah”, tuturya.