REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Istiqlal membuka pintunya bagi semua umat Muslim untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1444 H besok, Sabtu (22/4/2023). Disebut Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan sejumlah menteri maupun pejabat tinggi negara lainnya turut hadir.
Untuk itu, umat Muslim yang berencana melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal diminta untuk mematuhi beberapa tata tertib yang ada. Dalam unggahan Instagram Masjid Istiqlal, tata tertib yang dimaksud antara lain:
1. Datang lebih awal. Pelaksanaan shalat Idul Fitri dimulai pukul 7:00 WIB;
2. Memakai pakaian yang menutup aurat dan sopan;
3. Membawa alat dan alas shalat pribadi;
4. Membawa kantung plastik untuk sandal/sepatu pribadi;
5. Membawa barang keperluan secukupnya;
6. Menjaga barang bawaan dimanapun dan kapanpun;
7. Turut serta tertib menjaga kebersihan, keamanan dan kenyamanan ibadah.
Pintu Gerbang
Tidak hanya itu, pengurus masjid juga membagikan akses masuk ke Masjid Istiqlal. Setidaknya ada empat gerbang yang bisa dimanfaatkan, yaitu:
1. Gerbang 2 "Al-Ghaffar" (seberang Pertamina) untuk pejalan kaki;
2. Gerbang 3 "Al-Aziz" (seberang Kemenag/SMPN 04 Jakarta) untuk pejalan kaki dna parkir mobil/motor di Basement Masjid Istiqlal;
3. Gerbang 6 "Al-Mukmin" (seberang Tugu Adipura) untuk pejalan kaki;
4. Gerbang 5 "Al-Fattah" (seberang Gereja Katedral) untuk pejalan kaki.
Pejabat yang Sholat di Istiqlal
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menyebut beberapa pejabat terkonfirmasi akan hadir menjalankan ibadah salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal besok. “Tamu-tamu VIP yang akan datang yang sudah terkonfirmasi adalah Pak Wapres ( Ma’ruf Amin), ditambah sejumlah menteri, pejabat publik, dan ditambah beberapa duta besar,” ujar Nasaruddin Umar saat konferensi pers di Ruang VIP Al-Malik, Masjid Istiqlal, Jumat (21/4/2023).
Beberapa pejabat menteri yang akan beribadah di Masjid Istiqlal adalah Wakil Menteri Agama Zainul Tauhid Sa'adi, Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej, Menteri Energi dan Sumber Data Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, serta perwakilan negara-negara sahabat.
Prof Nasaruddin Umar lantas menyebut Masjid Istiqlal dapat menampung sebanyak 250 ribu jemaah. Mengingat tingginya animo masyarakat, ia mengimbau agar masyarakat dapat memelihara ketertiban dan tetap membawa masker.
“Kemudian juga kepada tamu rumah Allah, agar memelihara ketertiban, budaya antre, pada saat parkir, pada saat mengambil dan menyimpan sandal, saat mengambil air wudu, saat masuk ke dalam masjid, saya mohon kesadarannya,” kata dia.