Jumat 21 Apr 2023 22:15 WIB

Perputaran Uang di Festival Muaro Padang Diprediksi Rp 1,5 Triliun

Diprediksi ada tiga juta orang yang akan menghabiskan waktu di Festival Muaro Padang.

Foto udara sejumlah nelayan dan warga mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Muaro Sungai Batang Arau, Padang, Sumatra Barat, Rabu (17/8/2022) lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) memprediksikan perputaran uang yang akan terjadi saat Festival Muaro Padang 24-27 April 2023 saat libur Idul Fitri 1444 Hijriah akan mencapai Rp 1,5 triliun.
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra
Foto udara sejumlah nelayan dan warga mengikuti upacara pengibaran Bendera Merah Putih di Muaro Sungai Batang Arau, Padang, Sumatra Barat, Rabu (17/8/2022) lalu. Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) memprediksikan perputaran uang yang akan terjadi saat Festival Muaro Padang 24-27 April 2023 saat libur Idul Fitri 1444 Hijriah akan mencapai Rp 1,5 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) memprediksikan perputaran uang yang akan terjadi saat Festival Muaro Padang 24-27 April 2023 saat libur Idul Fitri 1444 Hijriah akan mencapai Rp 1,5 triliun.

Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan, saat libur lebaran ini diprediksi ada tiga juta orang yang akan menghabiskan waktu di Festival Muaro Padang yang digelar selama empat hari. "Kita berkaca dari Rakernas Apeksi yang kita gelar beberapa waktu lalu dan terjadi perputaran uang mencapai Rp 26 miliar," kata dia.

Baca Juga

Menurut dia dengan adanya tiga juta pengunjung dan jika masing-masing menghabiskan uang Rp 500 ribu dalam periode tersebut sehingga terjadi perputaran uang Rp 1,5 triliun. "Uang itu tentu ada di akomodasi hotel, makan minum, wisata, kuliner, restoran dan lainnya," kata dia.

Ia meminta seluruh ASN dan masyarakat dapat menjadi tuan rumah yang baik untuk memberikan pelayanan kepada pengunjung. Ia mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar terlibat aktif dalam Festival Muaro Padang yang rencananya akan digelar saat Libur Idul Fitri 1444 Hijriah.

Hendri berpesan kepada pelaku UMKM dan ekonomi kreatif agar tetap konsisten dalam berusaha. Perekonomian Kota Padang sebagian besar berasal dari perdagangan, UMKM, ataupun ekonomi kreatif

Pemkot Padang akan terus berupaya menggerakkan roda perekonomian di Kota Padang salah satunya dengan menghelat kegiatan agar menjadi daya tarik tersendiri sebagai ibukota Sumatra Barat.

Menurut dia ada beberapa kendala yang menyebabkan pembangunan perekonomian di Kota Padang sempat stagnan sebagai dampak pandemi selama dua tahun yang menyebabkan APBD hingga APBN di-refocusing. Namun, lanjutnya seiring berbagai upaya yang dilakukan untuk kembali mengoptimalkan perekonomian di Kota Padang mulai membaik.

Pemkot Padang memprediksi ada dua juta wisatawan yang melakukan kunjungan ke Kota Padang dan Festival Muaro Padang siap menggenjot perputaran uang. "Maka dari itu, pelaku UMKM dan ekonomi kreatif manfaatkan kegiatan-kegiatan ini. Tidak hanya Festival Muaro Padang," kata dia.

Festival Muaro Padang sendiri akan digelar di kawasan Muaro Kota Padang dan akan menghadirkan sejumlah kegiatan diantaranya Selaju Sampan, Festival Bakcang dan Lamang Baluo, Padang Fashion Carnaval, Festival Marandang, Festival Jemur Bonsai dan Pekan Ekonomi Kreatif. Festival ini digelar di kawasan Batang Arau Jembatan Siti Nurbaya dan Pemkot Padang akan melakukan rekayasa lalu lintas untuk menyukseskan kegiatan tersebut.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement