REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, menilai PDIP telah memperlihatkan kematangan berpolitik saat memilih momentum pengumuman pencapresan Ganjar Pranowo.
Di mana PDIP melalui Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri mengumumkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) pada hari Jumat, satu hari jelang hari raya Idul Fitri 1444 H versi pemerintah.
"PDIP cukup jago mengelola isu. Deklarasi Ganjar capres menjelang hari raya Idul Fitri bakal membawa pesan positif terhadap pemilih-pemilih religius," kata Arifki, Jumat (21/4/2023).
Arifki menyebut PDIP sudah mulai mengubah arah narasi supaya tidak lagi dinilai sebagai partai sekuler. Mulai sejak mengelola isu penolakan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U20. Lalu sekarang mengumumkan pencapresan Ganjar di penghujung bulan Ramadhan 1444 H.
Saat ini Arifki meyakini nama Ganjar dan PDIP menjadi pembicaraan di tengah-tengah keluarga yang sedang berkumpul untuk Idul Fitri.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri mengumumkan partainya mencalonkan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai capres, Jumat kemarin di Istana Batutulis Bogor.
Pengumuman pencapresan Ganjar oleh PDIP sekaligus mengakhiri spekulasi partai banteng akan mengusung putri kandung Megawati, yakni Puan Maharani sebagai capres. Ia juga mengakhiri isu perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.