Sabtu 22 Apr 2023 01:20 WIB

Lima Doa Nabi dan Orang Shaleh yang Diijabah Allah. Wajib Kita Baca Setiap Hari

Doa ini biasa dibaca dan diamalkan orang shaleh setiap hari.

Ilustrasi orang berdzikir dan berdoa.
Foto: AntaraSyifa Yulinnas
Ilustrasi orang berdzikir dan berdoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Berikut ini adalah beberapa doa para nabi yang pernah mereka baca, kemudian dikabulkan oleh Allah. Doa tersebut juga diamalkan oleh para salafus salih yang selalu mendekatkan diri kepada Allah.

Yang menarik dari doa-doa tersebut, semuanya diambil dari ayat Alquran. Doa tersebut tak selalu berupa permintaan. Ada yang berupa penyesalan dan kerendahan hati dengan maksud menguatkan kepasrahan dan optimisme kepada Allah, sehingga Allah mengasihi si pendoa.

Baca Juga

Berikut ini adalah doa mereka.

Doa Nabi Adam 

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ

Rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn

Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

Dalam doa ini, Nabi Adam dan Hawa mengakui kemaksiatan yang telah mereka lakukan, kemudian mereka menundukkan diri dan bermunajat kepada Allah: "Wahai Tuhan kami, sungguh kami telah menzalimi diri kami dengan kemaksiatan ini, jika Engkau tidak mengampuni dosa kami dan tidak merahmati kami niscaya kami akan termasuk orang-orang yang binasa.

Doa Nabi Nuh

رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢا

Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārā

Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan".

Doa Nabi Yunus ketika ditelan ikan besar

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Potongan ayat ini, yaitu laa ilaaha illaa anta, subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin, adalah doa dan dzikir yang diamalkan Nabi Yunus.

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim".

Dalam ayat tersebut, Nabi Yunus mengesakan Tuhan semesta alam dan mengakui dosanya, serta bertobat dari kesalahannya.

Doa Nabi Yusuf 

Doa ini dibaca Nabi Yusuf ketika menghindar dari nafsu syahwat para wanita yang menyaksikan ketampanannya dan hendak melecehkan sang nabi berparas tampan tersebut.

رَبِّ ٱلسِّجْنُ أَحَبُّ إِلَىَّ مِمَّا يَدْعُونَنِىٓ إِلَيْهِ ۖ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّى كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُن مِّنَ ٱلْجَٰهِلِينَ

rabbis-sijnu aḥabbu ilayya mimmā yad’ụnanī ilaīh, wa illā taṣrif ‘annī kaidahunna aṣbu ilaihinna wa akum minal-jāhilīn

Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.

Doa ini mengandung seruan bagi mereka untuk mengimani keesaan Allah, menghentikan harapan mereka melakukan kekejian, dan penjelasan pentingnya menundukkan pandangan, karena sering melihat sesuatu yang haram dapat menjerumuskan ke dalam hal haram tersebut.

Doa Ashabul Kahfi

رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi` lanā min amrinā rasyadā

Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.

Tafsir Kemenag RI menjelaskan sebagai berikut:

Ingatlah ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua, meninggalkan negerinya karena menjaga iman dan tauhidnya dari penindasan penguasa negerinya, lalu mereka berdoa, ya tuhan kami. Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu, lindungilah kami dari orang-orang yang memfitnah kami, dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus yang dapat mengantarkan kepada keselamatan dan kebahagiaan bagi kami dalam urusan kami, baik urusan duniawi maupun ukhrawi.

Maka kami mengabulkan doa mereka, kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, agar mereka tidak dapat mendengar suara, maka mereka tertidur lelap di dalam gua itu selama beberapa tahun, yaitu sekitar tiga ratus tahun seperti yang akan disebutkan pada ayat 25.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement