Sabtu 22 Apr 2023 06:22 WIB

Masjid Biru Istanbul Kembali Dibuka Bertepatan pada Idul Fitri

Masjid Biru sebagai salah satu simbol terpenting di Istanbul.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Suasana halaman depan Masjid Biru di Istanbul Turki.
Foto: Muhammad Subarkah
Suasana halaman depan Masjid Biru di Istanbul Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Masjid Biru Istanbul dibuka kembali sepenuhnya pada Jumat (21/4/2023) bertepatan dengan Idul Fitri. Masjid Biru ditutup pada 2018 untuk renovasi.

Dilaporkan Middle East Monitor, Jumat (21/4/2023) Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara pembukaan masjid. Erdogan menggambarkan Masjid Biru sebagai salah satu simbol terpenting Istanbul.

Baca Juga

Manajer Regional Direktorat Jenderal Yayasan, Hayrullah Celebi, mengatakan, direktorat mengikuti prinsip yaitu menjaga masjid yang sedang direnovasi tetap terbuka untuk ibadah dan kunjungan. Celebi mengatakan, selama renovasi yang berjalan dalam lima tahun, Masjid Biru tetap beroperasi, kendati dengan kapasitas terbatas.

Masjid Biru ini bernama Sultanahmet Camii dalam bahasa Turki, dibangun oleh Sultan Ahmet I pada 1609-1616 di seebuah alun-alun. Ini satu-satunya masjid di Turki dengan enam menara.  Orang Eropa menyebutnya Masjid Biru karena masjid ini didominasi warna biru, mulai dari kubah hingga ubin. 

Sebanyak 545 bangunan bersejarah di Istanbul, Turkiye telah dipugar agar tahan gempa setelah gempa Izmit pada 1999  Direktorat Jenderal Yayasan yang berafiliasi dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menyelesaikan pemugaran terhadao 300 bangunan bersejarah. Sementara Kota Metropolitan Istanbul memulihkan 245 bangunan bersejarah.

Di bawah Direktorat Jenderal Yayasan, masjid, air mancur, museum, perpustakaan, dan makam terus dipugar sesuai dengan pedoman manajemen risiko gempa untuk bangunan bersejarah. Bangunan bersejarah yang sudah selesai dipugar antara lain Spice Bazaar, Masjid Yıldız Hamidiye dan Madrasah Hagia Sophia Fatih.

Hampir 1,3 miliar lira Turki 67 juta telah dihabiskan untuk restorasi dan penguatan. 7Persiapan dan pelaksanaan proyek restorasi semua pekerjaan yang berafiliasi dengan Direktorat Jenderal Yayasan dilakukan oleh Komite Ilmiah, yang terdiri dari arsitek, insinyur sipil, sejarawan seni, dan ahli kimia yang berspesialisasi dalam material, serta restorasi dan barang antik.

General Manager Yayasan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan, semua restorasi diperiksa dalam hal teknik sipil dan gempa. Sementara itu, Kota Metropolitan Istanbul melakukan pemeliharaan dan perbaikan properti budaya di Istanbul dengan tim ahli dan menggunakan pembungkus serat polimer yang diperkuat (FRP) untuk beberapa dinding bangunan bersejarah, seperti yang ada di Pabrik Gas Yedikule, untuk memperkuatnya.

Tensioner baja juga digunakan untuk membuat struktur, seperti Basilica Cistern, agar tahan gempa. Pekerjaan restorasi berlanjut pada 33 bangunan bersejarah, termasuk Kastil Rumeli Hisarı.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement