REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengucapkan selamat kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang resmi diusung PDIP sebagai calon presiden. Ia mendoakan agar Ganjar dapat mengikuti kontestasi politik dengan lancar dan bisa meraih kemenangan.
"Ya selamat untuk Pak Ganjar menjadi capres dari PDIP, didoakan lancar-lancar dan terkabul apa yang dicita-citakan," ujarnya seusai shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Al Jabbar, Sabtu (22/4/2023).
Siapapun yang akan terpilih sebagai presiden mendatang, ia mengatakan sudah terdapat takdirnya. Pria yang akrab disapa Emil ini mengajak seluruh kontestan merebut takdirnya dengan cara yang baik.
"Tadi sudah saya sampaikan pertama siapapun yang akan menjadi pemimpin sudah ada takdirnya, satu jemputnya takdir dengan cara-cara yang baik berlomba dalam kebaikan bahasa saya fastabiqul khairat kampanyenya ya," katanya.
Ia pun mengimbau para pemilih di Jawa Barat untuk tidak berselisih selama momen politik. Sebab mereka yang terpilih sudah memiliki takdir dan garis tangannya sendiri.
"Bagi para pencoblos warga Jawa Barat warga Indonesia, jangan berselisih, jangan bertengkar, siapapun yang jadi sudah ada garis tangannya ya. Nggak usah kita sampai seperti tahun-tahun sebelumnya (berselisih)," katanya.
Ia memastikan Jawa Barat dalam keadaan aman dan kondusif. Emil pun mengajak masyarakat mendoakan agar yang terpilih menjadi presiden nanti merupakan sosok yang terbaik. "Jawa Barat Insya Allah kondusif aman nyaman dan kita doakan yang terpilih adalah yang terbaik untuk bangsa ini," katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diusungnya pada Pilpres 2024. Saat ini, Ganjar masih mengemban amanah sebagai gubernur Jawa Tengah. Ganjar menduduki posisi gubernur Jateng selama dua periode.
Penetapan Ganjar sebagai capres PDIP digelar di Istana Batu Tulis, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (21/4/2023) siang WIB. Ganjar Pranowo lahir pada 28 Oktober 1968 di Karanganyar, Jawa Tengah. Ayahnya bernama Parmudji Pramudi Wiryo merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan PRRI di Sumatra Tengah.